large_pexels-karolina-grabowska-5900228 (1).jpg

medium_pexels-karolina-grabowska-5900228 (1).jpg

small_pexels-karolina-grabowska-5900228 (1).jpg

thumbnail_pexels-karolina-grabowska-5900228 (1).jpg

cara mengatur keuangan rumah tangga

Keuangan adalah aspek penting yang perlu diperhatikan, termasuk ketika bicara tentang rumah tangga. Di dalam kehidupan rumah tangga, tentunya ada berbagai keperluan yang perlu dipenuhi, sehingga keuangan pun perlu disusun dengan baik. Sebenarnya, ada berbagai cara mengatur keuangan rumah tangga yang efektif dan bisa menjadi referensi.Artikel ini akan membahas tentang hal tersebut, supaya keluarga kamu dapat mengatur berbagai keperluan sehari-hari dan terhindar dari. Simak hingga tuntas dan mari lebih bijak dalam mengatur keuangan!<h2>Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga supaya Tidak Boros</h2>Pada dasarnya, mengatur keuangan rumah tangga merupakan tanggung jawab bersama, jika ingin dilakukan secara optimal. Aspek keuangan ini, apabila tidak diatur dengan bijak, bahkan bisa mengganggu keharmonisan keluarga.Jadi, sebaiknya kamu pahami berbagai cara mengatur keuangan di bawah ini, lalu sesuaikan dengan kondisi rumah tanggamu.<h3>1. Lakukan Perhitungan terhadap Seluruh Pendapatan</h3>Hal pertama yang penting untuk dilakukan dalam mengatur keuangan rumah tangga yakni menghitung seluruh pendapatan. Di sini, tidak hanya bicara tentang gaji, melainkan termasuk berbagai pendapatan lain. Misalnya, intensif, uang lembur, pendapatan tambahan, keuntungan dari investasi, dan sebagainya.Dengan adanya perhitungan ini, kamu dapat lebih mudah untuk membuat alokasi keuangan. Jika dalam keluarga tidak hanya satu orang yang bekerja, maka hal ini juga perlu menjadi pertimbangan tentang bagaimana alokasi pendapatan tersebut.<h3>2. Buat Daftar Pengeluaran</h3>Cara mengatur keuangan rumah tangga yang kedua yaitu membuat daftar pengeluaran bulanan. Ada berbagai hal yang termasuk dalam hal ini, misalnya belanja kebutuhan sehari-hari, tagihan air dan listrik, biaya transportasi, biaya pendidikan, cicilan rumah atau kendaraan, dan sebagainya.Alokasikan dana rumah tangga dengan tepat. Penting juga untuk memahami mana saja kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Jangan sampai kamu salah dalam menilai tiga jenis kebutuhan tersebut, karena hal ini dapat membuatmu semakin sulit dalam mengatur keuangan.Kamu sebaiknya juga membuat daftar belanja bulanan, supaya lebih mudah untuk mengontrolnya.<h3>3. Bedakan antara Kebutuhan dan Keinginan</h3>Jika ingin mengatur keuangan, khususnya pengeluaran, maka penting untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan.Ketika kamu sudah berumah tangga, akan ada berbagai kebutuhan, seperti yang sudah disinggung pada bagian sebelumnya. Berbagai kebutuhan memang perlu dipenuhi, bahkan tidak apa-apa jika kamu ingin memenuhi kebutuhan tersier seperti liburan keluarga.Namun, perlu dipastikan bahwa kamu paham mana saja yang termasuk kebutuhan, lalu mana yang hanya masuk dalam kategori keinginan. Jika hal tersebut tidak terlalu penting, maka jangan sampai lebih diutamakan dari kebutuhan pokok.Pastikan bahwa kebutuhan keluarga telah terpenuhi dan dialokasikan dengan baik. Jika kebutuhan sudah terpenuhi dan masih ada alokasi dana, maka barulah bisa dipertimbangkan untuk memenuhi keinginan.Terkadang, banyak orang yang kurang bisa menilai dan membedakan kedua hal ini. Untuk menghindari kesalahan dalam alokasi dana, ada baiknya kamu berkomunikasi dengan pasangan atau anggota keluarga lainnya.<h3>4. Jaga Komunikasi tentang Keuangan</h3>Bicara tentang cara mengatur keuangan rumah tangga sebenarnya tidak lepas dari bagaimana komunikasi di dalam keluarga terkait keuangan.Ini adalah hal penting yang sebaiknya kamu lakukan dalam memutuskan berbagai hal tentang keuangan rumah tangga. Dengan adanya komunikasi dan diskusi yang baik, maka kamu bisa memutuskan tujuan bersama yang akan dicapai.Baca Juga:<a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/5-cara-mengelola-keuangan-rumah-tangga-agar-lebih-hemat/"> 5 Cara Mengelola Keuangan Rumah Tangga Agar Lebih Hemat</a><h3>5. Usahakan untuk Menghindari Utang</h3>Jika ingin mengatur keuangan rumah tangga dengan optimal, maka sebisa mungkin kamu perlu menghindari&nbsp;hutang utang. Perlu diketahui bahwa dengan adanya berbagai tagihan utang, maka bisa saja mengganggu alokasi keuangan keluarga.<h3>6. Jika Terpaksa Berhutang, Kelola dengan Bijak</h3>Meski penting untuk berusaha menghindari&nbsp;hutang, namun hal ini seringkali tidak dapat dilakukan oleh sebagian rumah tangga. Adanya berbagai kebutuhan membuat utang bisa menjadi alternatif.Jika memang terpaksa memiliki utang, maka pastikan hal tersebut memang benar-benar penting dan berguna untuk memenuhi kebutuhan pokok, misalnya cicilan rumah.Namun, perlu diperhatikan juga bahwa hutang ini perlu dikelola dengan baik. Rasio hutang perlu dijaga, sebaiknya kamu tidak&nbsp;berhutang berutang melebihi 30 persen dari jumlah penghasilan. Jika jumlah utang lebih dari angka tersebut, maka bisa berpotensi membuat keuangan keluarga menjadi terganggu.<h3>7. Pahami dan Alokasikan Dana Darurat</h3>Hal penting selanjutnya yang perlu dipahami dalam mengatur keuangan keluarga yaitu tentang dana darurat. Ketika menjalankan rumah tangga, bisa jadi muncul berbagai tantangan dan risiko yang tidak terduga atau di luar perencanaan.Misalnya, terjadi kecelakaan, bencana alam, krisis ekonomi, atau mengalami PHK. Jika kejadian seperti itu muncul, maka bisa jadi keuangan rumah tanggamu terganggu. Inilah pentingnya menyiapkan dana darurat, yaitu untuk digunakan pada masa terdesak, seperti contoh di atas.Cara untuk menyiapkan dana darurat yaitu bisa diambil dari pendapatan setiap bulannya. Kisarannya relatif, dapat disesuaikan dengan kemampuan finansial keluarga, biasanya berkisar antara 10 hingga 30 persen.Namun, perlu dipastikan bahwa dana darurat ini benar-benar hanya dipakai untuk kebutuhan darurat. Jangan sampai dipakai untuk hal-hal di luar itu, apalagi hanya untuk memenuhi keinginan dan bukan kebutuhan.<h3>8. Alokasikan Dana untuk Asuransi, Tabungan, serta Investasi</h3>Cara mengatur keuangan rumah tangga yang berikutnya yaitu alokasikan dana untuk berbagai kebutuhan penting seperti asuransi, tabungan, dan investasi. Hal ini seringkali terlupakan oleh banyak keluarga, sehingga tidak dapat dimanajemen dengan baik.Selain penting untuk menyiapkan dana darurat, ketiga aspek ini juga sebaiknya diperhatikan. Diskusikan dengan pasangan atau keluarga tentang apa saja asuransi yang sebaiknya diikuti, lalu bagaimana cara untuk mengatur tabungan dan investasi.<h3>9. Lakukan Evaluasi Berkala</h3>Setelah membaca berbagai cara mengatur keuangan rumah tangga&nbsp;yang sudah disebutkan sebelumnya, maka kini saatnya kamu pahami juga pentingnya melakukan evaluasi berkala.Dalam kurun waktu tertentu, misalnya setiap akhir bulan, sebaiknya kamu lakukan evaluasi terkait keuangan rumah tangga. Misalnya, apakah belanja bulanan sudah sesuai dengan perencanaan, atau justru lebih boros.Jika ternyata tidak sesuai harapan, maka kamu bisa melakukan perbaikan atau penyesuain untuk manajemen yang lebih baik di bulan berikutnya.Itulah berbagai cara dan tips yang bisa kamu lakukan untuk mengatur keuangan dalam rumah tangga. Ternyata, ada cukup banyak hal yang perlu diperhatikan jika ingin mengatur keuangan yang lebih efisien dan terhindar dari pemborosan.Mengatur <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/pasangan-wajib-tahu-7-jenis-pos-keuangan-rumah-tangga/">keuangan rumah tangga</a> juga memiliki perbedaan dengan mengatur keuangan pribadi. Kamu perlu memperhatikan pendapatan dan pengeluaran yang diperlukan untuk keluargamu. Namun tenang saja, setiap cara di atas bisa dimulai dari pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.Jika sudah terbiasa, maka akan semakin mudah untuk mengaturnya dengan optimal. Dengan mengatur keuangan dan meminimalisir pemborosan, maka kamu bisa lebih mudah untuk menabung atau melakukan investasi tertentu. Hal terkait investasi ini juga sudah dibahas pada poin 8 di atas.Salah satu jenis pendanaan yang bisa menjadi pilihan tepat yaitu investasi pendanaan berdampak. Kamu bisa modalin&nbsp;pengusaha mikro di seluruh Indonesia melalui microfinance marketplace <a href="https://amartha.com/individu/microfinance-marketplace/">Amartha</a>. Selain mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahun hanya dengan modalin Rp 100.000, kamu juga sekaligus turut membantu dukung ekonomi UMKM desa!Tunggu apalagi, ayo download dan mulai pendanaan berdampak kamu!Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8">Android</a> Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">iOS</a>

Anti Boros! 9 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga

small_pasangan-wajib-tahu-7-jenis-pos-keuangan-rumah-tangga.jpeg

thumbnail_pasangan-wajib-tahu-7-jenis-pos-keuangan-rumah-tangga.jpeg

pos keuangan rumah tangga

Mengatur pos keuangan rumah tangga bagi pasangan muda yang baru menikah adalah salah satu hal yang amat penting. Pasangan baru wajib untuk mulai beradaptasi dan mempersiapkan kehidupan keluarga kecil di masa depan.Oleh karena itu keuangan rumah tangga perlu diatur dengan rinci, terutama bagi pasangan baru yang biasanya memiliki banyak rencana besar. Seperti membeli atau membangun rumah, memulai bisnis, membeli kendaraan, pergi liburan, memiliki anak dan lain sebagainya.&nbsp;<h2 style="text-align:justify;">7 Jenis Pos Keuangan Rumah Tangga</h2>Keuangan rumah tangga perlu dibahas secara terbuka antara kedua pasangan. Kemudian agar menghindari pengeluaran yang melebihi pendapatan, pasangan perlu membagi dan mengatur pengeluaran sesuai kebutuhan setiap bulan.&nbsp;Contoh tabel perencanaan keuangan keluarga yang tepat adalah dengan memecah biaya kebutuhan, jadi pos-pos pengeluaran dengan kegunaan yang berbeda. Alokasikan pendapatan kamu dan pasangan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Setidaknya ada 7 jenis pos pengeluaran yang perlu kamu atur, yaitu terdiri dari:<h3 style="text-align:justify;">1. Pos untuk Biaya Hidup</h3>Pos biaya hidup meliputi berbagai macam kebutuhan setiap hari. Seperti bahan makanan dan barang-barang habis pakai. Pos ini mengambil porsi paling besar dari pendapatan kamu. Namun pastikan total pengeluaran untuk biaya hidup tidak lebih dari 60 persen.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">2. Pos untuk Kewajiban dan Utang</h3>Rumus mengatur keuangan rumah tangga adalah mengutamakan pengeluaran wajib setiap bulan. Yaitu tanggungan seperti cicilan rumah, cicilan kendaraan, atau utang yang harus dibayar rutin setiap bulan.&nbsp;Pastikan kamu tidak melewatkan kewajiban untuk membayar cicilan-cicilan tersebut. Supaya tidak memberatkan pengeluaranmu, sebaiknya jumlah cicilan tidak lebih dari 30 persen penghasilan.&nbsp;&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">3. Pos untuk Pendidikan Anak</h3>Bagi pasangan yang baru menikah pos pengeluaran bulanan yang satu ini mungkin belum terpakai sekarang. Namun akan lebih baik jika kamu tetap membuat pos biaya pendidikan anak. Dananya bisa disimpan atau diinvestasikan.&nbsp;Sehingga nanti setelah memiliki anak, kamu dan pasangan tidak akan merasa terlalu berat untuk mempersiapkan uang sekolah. Karena apabila kamu ingin memberikan pendidikan yang terbaik tentu biaya yang harus dikeluarkan akan cukup besar.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">4. Pos untuk Biaya Sosial</h3>Terkadang kamu akan mengeluarkan biaya untuk diberikan kepada orang-orang di sekitarmu. Misalnya uang untuk membeli kado pernikahan teman, memberi uang untuk kerabat yang sedang sakit, dan juga menyantuni orang terdekat yang meninggal.&nbsp;Pos pengeluaran bulanan ini juga disediakan untuk mengalokasikan dana beramal. Bagi umat Islam ada keharusan untuk berzakat dan anjuran untuk bersedekah. Nah kamu bisa menyiapkan semua dana itu di pos biaya sosial.&nbsp;Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/untung-rugi-atur-keuangan-keluarga-dalam-satu-rekening-pasutri-wajib-tahu/">Untung Rugi Atur Keuangan Keluarga dalam Satu Rekening, Pasutri Wajib Tahu!</a>&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">5. Pos untuk Asuransi</h3>Tidak ada orang yang ingin sakit, apalagi biaya berobat saat ini cukup tinggi. Maka dari itu lebih baik buat asuransi kesehatan dan jiwa. Kemudian bayar preminya setiap bulan. Ketika kamu atau pasangan jatuh sakit, biaya rumah sakit sudah aman ditanggung oleh&nbsp; asuransi.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">6. Pos untuk Rekreasi</h3>Biaya untuk rekreasi juga termasuk pos keuangan rumah tangga. Kamu dan pasangan pasti memiliki keinginan untuk traveling bersama. Sambil mencari destinasi wisata yang ingin dikunjungi persiapkan juga dana liburan dari sekarang, dengan menyisihkan pendapatan setiap bulan.&nbsp;&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">7. Pos untuk Investasi&nbsp;</h3>Pos keuangan rumah tangga yang tidak kalah penting adalah menyiapkan passive income, misalnya dengan melakukan investasi. Pastikan sebagian kecil penghasilan kamu dan pasangan dialokasikan untuk investasi. Tujuan investasinya bisa apapun, misalnya untuk tambahan dana pendidikan, liburan, membeli kendaraan baru, merenovasi rumah dan lain sebagainya.&nbsp;Ini dia 7 jenis pos keuangan rumah tangga yang perlu disusun oleh pasangan muda. Agar kondisi keuangan bisa lebih stabil dan setiap rencana masa depan dapat tercapai.&nbsp;Supaya uang di pos investasi tidak terpakai untuk keperluan lain, kamu bisa menyimpannya dalam bentuk pendanaan di microfinance marketplace, <a href="https://amartha.com/individu/microfinance-marketplace/">Amartha</a>. Modalin mulai dari 100 ribu aja, kamu bisa mendapatkan pendapatan pasif mingguan dengan imbal hasil hingga 15% flat per tahun. Yuk, mulai mendanai di Amartha!Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8">Android</a> Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">iOS</a>

Pasangan Wajib Tahu! 7 Jenis Pos Keuangan Rumah Tangga

medium_5-cara-mengelola-keuangan-rumah-tangga-agar-lebih-hemat.jpeg

small_5-cara-mengelola-keuangan-rumah-tangga-agar-lebih-hemat.jpeg

thumbnail_5-cara-mengelola-keuangan-rumah-tangga-agar-lebih-hemat.jpeg

5-cara-mengelola-keuangan-rumah-tangga-agar-lebih-hemat.jpeg

Cara mengelola keuangan rumah tangga tentu berbeda-beda antara satu rumah tangga dengan rumah tangga lainnya. Namun tentu saja tujuan dari mengelola keuangan agar terhindar dari ‘besar pasak daripada tiang’ yang artinya, pengeluaran tidak boleh lebih besar dari pendapatan.&nbsp;Mengingat betapa beragamnya kebutuhan rumah tangga apabila tidak dikelola dengan baik, berapapun pendapatannya bisa saja alami kerugian. Maka perlu bagi kamu dan pasangan untuk mulai melek finansial dan mengatur keuangan rumah tangga sedari dini. Simak tips mengelola keuangan rumah tangga di bawah ini!<h2 style="text-align:justify;">5 Cara Mengelola Keuangan Rumah Tangga yang Efektif</h2>Sebelum mengaplikasikan cara di bawah ini, perlu diingat bahwa pengelolaan keuangan selalu kembali pada kondisi keuangan rumah tangga. Mulai dari berapa pendapatannya, sumber pendapatan dan apa saja kebutuhan yang harus dipenuhi.&nbsp;Sebab tiap rumah tangga tentu memiliki perbedaan dan variable tertentu. Di sini hanya akan dibahas cara mengelola keuangan rumah tangga secara general.<h3 style="text-align:justify;">Memahami Bedanya Keinginan dan Kebutuhan</h3>Cara pertama agar lebih mudah bagi kamu dan pasangan mengatur keuangan rumah tangga adalah dengan meluruskan pemahaman mengenai kebutuhan dan keinginan. Ketika sudah berumah tangga tentu daftar kebutuhan yang harus dipenuhi berbeda dengan saat masih single.&nbsp;Perlu diingat bahwa kebutuhan rumah tangga tidak hanya persoalan kebutuhan pokok saja, tapi juga harus alokasikan dana untuk pendidikan anak. Jangan sampai salah alokasikan dana untuk memenuhi keinginan saja.&nbsp;Kebutuhan primer keluarga harus didahulukan, seperti untuk makan sehari-hari. Transportasi atau mobilisasi, pendidikan anak, cicilan rumah, tagihan bulanan seperti listrik, air, ataupun jaringan internet. Kamu bisa mulai membuatnya di tabel perencanaan keuangan keluarga.<h3 style="text-align:justify;">Memakai Metode Keuangan 50-30-20</h3>Metode 50-30-20 ini merupakan salah satu cara mengelola keuangan rumah tangga yang dipopulerkan oleh Elizabeth Warren, seorang penulis buku All Your Worth: The ultimate Lifetime Money Plan (2006).&nbsp;Caranya adalah dengan melakukan persentase pembagian keuangan rumah tangga sebagai berikut, 50% dialokasikan untuk kebutuhan pokok. 30% untuk memenuhi kebutuhan pribadi sementara 20% lainnya dipakai untuk menabung dan berinvestasi.&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">Menjaga Rasio Hutang</h3>Sebisa mungkin kamu dan pasangan menghindari hutang. Namun, beberapa hal terkadang membuat kita terpaksa harus berhutang. Tidak masalah, asal kamu memahami bahwa hutang perlu diatur agar tidak sampai menjadi boomerang bagi keuangan keluarga.&nbsp;Kamu harus bisa menjaga rasio hutang, pastikan bahwa kebutuhan cicilan hutang tak lebih dari 30 persen dari pendapatan bulanan kamu. Itulah salah satu rumus mengatur keuangan rumah tangga efektif. Jika sampai lebih dari 30% maka bisa mengganggu keuangan rumah tangga.Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/jangan-panik-ini-cara-mengatasi-krisis-keuangan-rumah-tangga/">Jangan Panik! Ini Cara Mengatasi Krisis Keuangan Rumah Tangga</a>&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">Melakukan Pencatatan Pengeluaran Bulanan</h3>Mengapa hal ini perlu dilakukan? Agar kamu bisa mengontrol penggunaan uang. Meski beberapa sudah dialokasikan ke kebutuhan pokok, namun tetap jangan sampai tidak melakukan pencatatan.&nbsp;Membuat pencatatan akan lebih membantu kamu untuk memonitoring kebutuhan keluarga, sehingga tidak akan terjadi alokasi dana untuk sesuatu yang mungkin sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.<h3 style="text-align:justify;">Alokasikan Dana untuk Asuransi dan Investasi</h3>Jangan lupa untuk menyisihkan dana asuransi sebagai bentuk antisipasi kejadian tak terduga. Misalnya seperti jatuh sakit, terjadi kecelakaan hingga terkena musibah yang memungkinkan memerlukan biaya cukup besar.&nbsp;Jika memiliki asuransi, kamu tidak perlu mengeluarkan dana terlalu banyak. Sementara untuk investasi atau pendanaan diperlukan sebagai salah satu cara untuk menyiapkan dana di masa depan kamu nanti. Sifat jangka panjangnya tentu bisa menjadi cadangan dana bagi kamu dan pasangan di masa depan.Inilah beberapa tips untuk menerapkan cara mengelola keuangan rumah tangga yang paling sesuai dengan keadaan rumah tangga kamu. Nah, jika kamu ingin mencoba untuk memulai pendanaan, kamu bisa mulai modalin di <a href="https://amartha.com/id_ID/">Amartha</a>.&nbsp;Amartha adalah platform microfinance marketplace yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Mulai investasi dari Rp 100 ribu saja, kamu sudah bisa mendapat imbal hasil mencapai 15% flat per tahunnya. Jadi, yuk danai mitra UMKM pilihanmu di Amartha sekarang!Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8">Android</a> Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv">iOS</a>

5 Cara Mengelola Keuangan Rumah Tangga Agar Lebih Hemat

small_mengenal-couple-married-wallet-dan-fungsinya-untuk-manajemen-rumah-tangga-paska-menikah.png

thumbnail_mengenal-couple-married-wallet-dan-fungsinya-untuk-manajemen-rumah-tangga-paska-menikah.png

mengenal-couple-married-wallet-dan-fungsinya-untuk-manajemen-rumah-tangga-paska-menikah.png

Banyak orang yang menabung dengan tujuan untuk menikah. Namun, tidak banyak orang yang merencanakan tabungan berikutnya, terutama setelah menikah. Seperti yang sudah dipahami, biaya pernikahan memang menghabiskan biaya yang cukup banyak. Karena itu, banyak orang yang menabung sejak lama untuk menggelar pernikahan impiannya.



Padahal, usai menikah, setiap pasangan seharusnya merencanakan tabungan setelah menikah, setidaknya untuk tiga bulan ke depan. Tidak berhenti sampai disitu saja karena masih ada banyak biaya yang harus dipikirkan dan direncanakan sejak awal pernikahan.



Saat menikah, biaya hidup tidak hanya menjadi dua kali lipat karena tinggal bersama. Alangkah baiknya jika kamu dan pasanganmu bisa mendiskusikan tentang biaya belanja bulanan dan pengeluaran apa yang bisa kalian hemat.



Karena itu, metode pengelolaan yang disebut “couple married wallet” sangat berguna bagi pasangan baru menikah. “Couple married wallet” ini bisa membantu kamu dan pasanganmu untuk mengelola keuangan bersama saat menikah tiap bulannya.



Pada dasarnya, “couple married wallet” ini tidaklah sama dengan tabungan bersama. Pasalnya tabungan bersama saat menikah lebih ditujukan untuk dana darurat. Fungsinya lebih untuk kebutuhan darurat di situasi krusial. Selain itu, tabungan bersama biasanya dipisahkan dengan uang lainnya.



Sedangkan “couple married wallet” lebih berfokus pada pengelolaan uang bulanan bagi pasangan yang baru menikah. Dengan memiliki “couple married wallet”, kamu dan pasanganmu bisa lebih bijak dalam mengelola pengeluaran dan pendapatan masing-masing.



Kamu dan pasangan bisa mulai dengan bersepakat tentang berapa persen pendapatan kalian yang dialokasikan ke sana. Setelah menerapkan “couple married wallet”, kamu dan pasangan bisa menemukan juga pengeluaran bulanan apa saja yang tidak diperlukan dan bisa dihapus.



Dengan begitu, “couple married wallet” bisa membantu pengelolaan keuangan bulanan bagi pasangan yang sudah menikah. Selain “couple married wallet”, kamu dan pasangan juga perlu mempertimbangkan memiliki asuransi jiwa dan kesehatan.



Asuransi jiwa jelas bisa menjadi rencana jangka panjang untuk proteksi buatmu dan pasangan. Sedangkan asuransi kesehatan membantu meringankan biaya pengobatan yang umumnya tinggi jika kamu dan pasangan mengalami sakit.



Pada dasarnya, aturlah keuangan kamu dan pasanganmu setelah menikah dengan rencana yang sebaik mungkin. Namun, jangan bersikap kaku dengan segala aturan yang telah dibuat. 



Yang paling penting dari manajemen rumah tangga pasca menikah adalah merencanakan segalanya dengan baik dan selalu mengedepankan kenyamanan bagi kamu dan pasangan.

Couple Married Wallet Untuk Kelola Keuangan Rumah Tangga Paska Menikah

medium_kesalahan-yang-sering-terjadi-dalam-urusan-finansial-rumah-tangga.jpeg

small_kesalahan-yang-sering-terjadi-dalam-urusan-finansial-rumah-tangga.jpeg

thumbnail_kesalahan-yang-sering-terjadi-dalam-urusan-finansial-rumah-tangga.jpeg

kesalahan-yang-sering-terjadi-dalam-urusan-finansial-rumah-tangga.jpeg

Finansial atau ekonomi menjadi salah satu faktor penting dalam keberlangsungan keluarga. Tanggung jawab ekonomi adalah tanggung jawab suami dan istri maka dari itu diperlukan kerjasama yang kompak.



Ketidakserasian mengatur keuangan rumah tangga dapat menyebabkan kecemasan finansial bagi keluarga. Efeknya bisa sangat panjang tidak hanya menyangkut kebutuhan saat ini, kebutuhan harian, tetapi juga kebutuhan di masa mendatang.



Maka, baik suami atau istri harus kooperatif dalam membicarakan dan mengatur keuangan rumah tangga agar tetap seimbang.



<h2>5 Kesalahan Yang Harus Dihindari Dalam Urusan Finansial Rumah Tangga </h2>



<figure class="wp-block-image size-full is-resized"><img src="https://access.amartha.com:443/uploads/image_24_70e69287d2.png" alt="Menikah vs Beli Rumah" class="wp-image-18385" width="718" height="485"/><figcaption>Ilustrasi pasangan suami istri di dalam rumah. Sumber Foto: iStockphoto.com</figcaption></figure>



Pada kesempatan kali ini, kami mendapat insight yang menarik dari&nbsp;<a href="http://thebridedept.com/">thebridedept.com</a>&nbsp;– situs&nbsp;yang didedikasikan khusus untuk membantu para calon pengantin dalam menemukan inspirasi pernikahan dan menata masa depan pernikahannya.



Berikut kami merangkum 5 hal yang perlu kamu hindari agar dapat mengatur urusan finansial rumah tangga menjadi lebih baik.



<h3>1. Boros</h3>



<a href="https://amartha.com/blog/boros-coba-siasati-latte-factor-dengan-cara-ini/">Sifat boros</a> selama masih hidup melajang harus segera ditinggalkan ketika sudah berumah tangga. Banyaknya keperluan rumah tangga membuat kamu sebaiknya berhemat agar tidak pusing sendiri di tanggal tua.



<h3>2.&nbsp;Impulsive buyer</h3>



Sebagai seorang istri, kamu harus bisa membedakan antara keinginan dengan kebutuhan. Keinginan kita memang banyak sekali namun jangan memaksakan kehendak apabila dana memang belum mencukupi. Hindari <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/bagaimana-cara-mengatasi-kebiasaan-impulsive-buying/">membeli barang secara impulsive</a> atau tanpa perencanaan hanya karena lapar mata atau godaan diskon semata.



<h3>3. Tidak mencatat pengeluaran</h3>



Catatlah setiap pengeluaran agar kamu memiliki gambaran arus keluar masuk keuangan kamu. Sekarang kamu lebih mudah untuk mencatat pengeluaran dengan banyaknya aplikasi pencatat pada&nbsp;smartphone. Dengan mencatat, kamu juga jadi bisa mengontrol pengeluaran yang tidak penting.



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/pendana/money-plus/perlukah-menggunakan-jasa-financial-planner/">Perlukah Menggunakan Jasa Financial Planner?</a></pre>



<h3>4.&nbsp;Tidak punya perencanaan keuangan</h3>



Bagaimana kamu bisa mengatur keuangan rumah tangga kamu jika kamu tidak punya perencanaan? Yang ada, setiap gaji datang kamu hanya menghabiskannya dan menabung sedikit, itupun jika ada sisa. Kamu harus memiliki perencanaan untuk masa depan.



Sebagai langkah awal, kamu bisa mencoba untuk mulai menyiapkan tabungan masa depan untuk keluarga kecilmu. Contohnya dengan berinvestasi.



Tidak ada salahnya kok mulai melakukan investasi sedini mungkin. Carilah jenis <a href="https://amartha.com/id_ID/">investasi yang aman</a> dan dengan return yang menarik. Hal ini pasti akan membantumu untuk lebih siap dalam hal finansial.



<h3>5. Terlalu banyak hutang</h3>



Punya sisa hutang setelah pernikahan? Lunasi secepatnya! Memiliki hutang yang terlalu banyak, apalagi jika hutang tersebut berbunga hanya akan membebani finansial rumah tangga kamu. Jika kamu mendapatkan rezeki atau pendapatan tambahan, prioritaskan untuk membayar hutang. Jangan kembali menambah hutang setelah berumah tangga.



Oleh karena itu, sejak sebelum menikah atau mulai dari sekarang banyak–banyak belajar bagaimana cara yang tepat mengatur keuangan rumah tangga. Pelajari juga instrumen-instrumen investasi yang aman dan sesuai dengan kemampuanmu. Kamu bisa mulai belajar dari <a href="https://amartha.com/blog/7-alasan-mengapa-anda-harus-berinvestasi-di-amartha/">sini</a> ya!

Kesalahan Finansial yang Sering Terjadi dalam Rumah Tangga

Tag: tips mengelola keuangan rumah tangga