<img class="alignnone size-full wp-image-1123" src="https://access.amartha.com:443/uploads/Blog_28_Ags_cdd8117e24.jpg" alt="Blog-28-Ags" width="940" height="592" />
Memulai suatu usaha membutuhkan berbagai persiapan dan keberanian. Seperti yang telah dilakukan salah satu mitra <a href="https://amartha.com/blog/money-quiz/amartha-salurkan-pembiayaan-sampai-100-miliar/">Amartha</a>, Halimah (43 tahun), yang memilih berwirausaha ternak ikan. 
Awalnya dia memulai beternak ikan hias, namun pada akhirnya beralih menjalankan usaha ternak ikan lele. Halimah cukup gesit dan sangat cekatan dalam mengurus ikan-ikannya, mulai dari membersihkan kolam, mengisi air, dan memberi makan ikan, dia lakukan sendiri. Halimah telah memulai bisnis ini sejak tujuh tahun lalu. 
Keahliannya itu, dia dapatkan secara otodidak dan belajar dari buku panduan tentang beternak yang dimilikinya. Tentu saja, awal usahanya tak berjalan mulus. Kegagalan demi kegagalan pernah dialami, mulai dari ikan mati hingga habis modal karena kurang paham cara mengelola uang untuk usahanya ini. Alhasil, dia, sempat tak dapat melanjutkan usahanya selama enam bulan.

<h5 style="text-align: justify;">“Saya dulu berkali-kali gagal, ikannya mati, modal habis karena ini itu. Jadi saya sempat berhenti sampai enam bulan, tapi Alhamdulillah jalan lagi karena dapet modal Amartha," ujar Halimah.</h5>
Rintangan tak begitu saja pergi darinya. Saat masalah yang satu tuntas, muncul masalah baru, salah satunya persaingan yang sangat ketat. Maklum, desa tempatnya tinggal, Desa Babakan, Ciseeng, Bogor, adalah salah satu sentra peternak ikan. Sadar akan persaingan usaha ikan hias yang semakin berkembang pesat, dia tidak hilang akal. Halimah lantas berinisiatif untuk beternak ikan lain agar pendapatannya tidak berkurang dan bahkan semakin bertambah.
Setelah memutar otak, dia mulai mengganti jenis ikan yang diternakkan menjadi ikan lele. Setelah mampu melakukan pengelolaan dan menjalankan usaha ternak ikannya ini, Halimah pun memulai semuanya secara mandiri dari mulai membeli bibit, merawat ikan, mengemas ikan, dan menjual ikan. Dibantu dengan suntikan modal dari Amartha sebesar Rp 3 Juta kala itu, dia mantap memulai kembali usahanya.
Tak disangka, usaha ternak ikan lelenya ini lebih berkembang dibandingkan usaha ikan hiasnya dulu. “Alhamdulillah, usaha saya makin maju setelah ternak lele karena belum banyak di sini. Pendapatan naik dan tambah banyak langganan saya,” ujar Halimah bercerita. Pelanggannya datang dari warung-warung makan di sekitar tempat tinggalnya, serta tetangga yang menjual kembali ikannya di pasar tradisional.
Sejak pertama memulai usahanya ini, dia hanya memiliki satu kolam saja. Namun setelah mendapat <a href="https://amartha.com/id_ID/pinjaman/">modal usaha dari Amartha</a>, kini dia telah memiliki 15 kolam ikan yang berisi lele dan ikan nila. Tentu saja pendapatannya makin bertambah. “Saya dulu paling sebulan Rp 800 Ribu, sekarang bisa Rp 4 Juta sampai Rp 5 Juta sebulan dari hasil ternak lele sama nila," kata Halimah.
Saat ditanya mengapa Halimah lebih memilih untuk beternak lele dari pada usaha lain, dia menjelaskan dengan penuh semangat. "Saya lihat peluang aja sih  karena kan dulu cuma di rumah aja, ngurus rumah aja. Alhamdulillah dari usaha ini, saya bisa nambah pemasukan keluarga," ujarnya.
Kerja keras dan kejelian melihat peluang usaha telah berbuah manis. Sebagai perempuan yang melakukan bisnisnya secara mandiri, Halimah berhasil meningkatkan ekonomi keluarga dan mendorong kualitas hidup yang lebih baik untuk keluarganya. Itulah mengapa, Amartha terus hadir, di tengah-tengah masyarakat piramida terbawah, memberikan akses keuangan lewat pembiayaan dari kegiatan <a href="https://amartha.com/id_ID/">investasi</a>.

Dari Ternak Lele, Halimah Raup Untung Jutaan per Bulan

Semakin tingginya kebutuhan hidup membuat orang harus kreatif dalam menambah pemasukan. Bisa dengan membuka usaha baru atau mencari kerjaan sampingan. Bagi yang memilih berwirausaha KTA bunga rendah diperlukan sebagai modal untuk produksinya.

KTA merupakan singkatan dari Kredit Tanpa Agunan. Layanan jasa keuangan banyak menyediakan kredit bagi kebutuhan personal maupun industri.

Bagi karyawan, mungkin, tabungan yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun terkadang masih kurang untuk menutupi permasalahan yang muncul di kemudian hari.

Tidak heran, kebutuhan akan pinjaman tanpa agunan yang mudah diperlukan untuk menutupi kebutuhan hidup yang mendesak itu. Tapi alangkah tidak enaknya bisa harus meminjam kepada keluarga karena tidak semudah apa yang dibayangkan.

Dengan nominal yang cukup besar meminjam ke keluarga atau sahabat bisa menjadi sulit apalagi tanpa jaminan atau agunan.

Untuk itulah KTA diperlukan demi menjawab kebutuhan orang bila se waktu waktu membutuhkan dana cepat dan mudah. KTA bunga rendah tentu menjadi favorit karena tidak terlalu memberatkan dalam pembayarannya.

Ada banyak <a href="https://amartha.com/blog/pinjaman-modal-usaha-tanpa-jaminan-dengan-meminjam-berkelompok/">tempat yang menyediakan produk pinjaman tanpa agunan</a> ini, bank menjadi salah satunya. Meski demikian ada pula layanan keuangan yang menyediakan KTA apalagi dengan bunga rendah dan tanpa agunan.

Amartha.com misalnya. Dengan meminjam uang di sini, para peminjam diberikan kemudahan dalam mendapatkan pinjaman, khususnya bagi pengusaha di pedesaan yang bergerak di sektor UMKM.
<h3>Perempuan dan UMKM Demi Masyarakat Pedesaan</h3>
Dengan platform peer to peer (P2P) lending di dalam marketplacenya, Amartha senantiasi membantu para UMKM yang membutuhkan bantuan modal untuk meningkatkan produksinya.

[caption id="attachment_138" align="aligncenter" width="700"]<img class="size-full wp-image-138" src="https://access.amartha.com:443/uploads/pinjaman_modal_budidaya_cupang_f6309a9c30.png" alt="pinjaman modal budidaya ikan cupang" width="700" height="322"> pinjaman modal budidaya ikan cupang[/caption]

Dengan mengedepankan prinsip kesetaraan, Amartha menjadikan perempuan di pedesaan sebagai prioritas utama yang ingin meminjam uang. Mengapa demikian? Hal ini bertujuan mengangkat taraf hidup perempuan. Karena berdasarkan piramida kemiskinan, perempuan masuk ke dalam kategori miskin dari yang termiskin.

Amartha memberikan kemudahan yang lebih dari sekadar Kredit Tanpa Agunan dengan bunga rendah.

Dengan adanya KTA tanpa bunga yang disediakan Amartha akan memberikan kesempatan bagi perempuan untuk bisa bersaing di sektor informal yang biasa digeluti oleh pria, misalnya: perdagangan, pertanian, dan masih banyak lagi.

Selain untuk modal usaha, Amartha juga memberikan pinjaman tanpa agunan untuk biaya mendesak lainnya, seperti renovasi rumah, dan pendidikan anak.

Dengan dana tersalurkan lebih dari 41 milyar Amartha berhasil membuktikan bahwa memberikan modal dan bantuan kepada masyarakat kecil di pedesaan bisa membangkitkan dan menggairahkan sektor perekonomian nasional dari wilayah pinggiran.

Kamu membutuhkan dana atau berminat menjadi mitra usaha? <a href="https://amartha.com/ajukan-pembiayaan">Ajukan pembiayaan disini</a>

Inilah Peran KTA Bunga Rendah Yang Bisa Membangkitkan Ekonomi Masyarakat Pedesaan

Sudah banyak masyarakat yang terbantu berkat pinjaman uang tanpa syarat yang diberikan Amartha untuk pemodalan UMKM di pedesaan. Selain itu meminjam di Amartha relatif lebih mudah karena tanpa jaminan. Sebagai jaminannya adalah diri sendiri.

Pinjaman uang tanpa syarat yang diberikan mulai dari Rp 2 juta, dengan tenor yang fleksibel: 3, 6, dan 12 bulan.

Demi <a href="https://amartha.com/blog/pinjaman-modal-usaha-amartha/">menjaga kesejahteraan masyarakat pedesaan</a>, Amartha memberikan kemudahan pelunasan lebih awal tanpa penalty. Para borrower (peminjam) juga akan mendapatkan informasi yang transparan tanpa ada hidden fee.

Dengan banyak keuntungan seperti itu tidak heran bisa saat ini sudah lebih dari 25 ribu orang bergabung menjadi mitra Amartha. Total dana tersalurkan Rp 41 milyar tanpa ada kasus gagal bayar selama 6 tahun berturut turut.

Berikut tata cara menjadi anggota Amartha:
<ol>
 	<li>
<h3>Sosialisasi</h3>
</li>
</ol>
Dalam tahap mencari anggota, Field Officer (FO) Amartha akan melakukan blusukan ke RT, RW, arisan, pengjian, hingga door-to-door ke rumah warga menawarkan pembiayaan Amartha untuk usaha, pendidikan, atau sanitasi.
<ol start="2">
 	<li>
<h3>Komite Lapang</h3>
</li>
</ol>
Setelah FO melakukan sosialisasi, para ibu yang tertarik mulai mengumpulkan minimal 15 orang atau lebih. FO kemudian menjelaskan selayang pandang tentang Amartha.

Ada beberapa hal yang akan dijelaskan FO mengenai Amartha, seperti: profil Amartha, syarat bergabung, hingga penggunaan pinjam uang tanpa syarat boleh dipakai untuk apa saja.

Dalam penjelasan penggunaan uang pinjaman, FO akan menanyakan pinjaman uang akan digunakan untuk kegiatan produktif atau konsumtif.

Produktif berarti pinjaman akan digunakan untuk modal usaha, sedangkan konsumtif FO memberikan syarat penggunaanya seperti untuk pendidikan, sanitasi (toilet bersih), hingga pemasangan listrik.

Bagaimana syarat bergabung?

<a href="https://amartha.com/blog/pinjam-tanpa-jaminan-cara-amartha-melakukan-penetrasi-bisnis/">Membentuk kelompok minimal 15 orang</a>, ibu ibu disetujui suami, dapat melengkapi persyaratan (KTP, Kartu Keluarga, surat persetujuan suami).
<ol start="3">
 	<li>
<h3>Uji Kelayakan</h3>
</li>
</ol>
Dalam uji kelayakan, FO akan melakukan survey perorangan untuk calon borrower.

Tujuannya: melihat kelayakan kredit. Amartha di sini melengkapi sistem perbankan dengan memberikan akses kepada mereka usaha mikro dan kecil yang selama ini belum mendapat akses keuangan formal seperti bank. Pada uji kelayakan, FO bertanya seputar:
<ol>
 	<li>Kebutuhan modal untuk bisnis</li>
 	<li>Menilai tingkat ekonomi calon borrower</li>
 	<li>Pendapatan</li>
 	<li>Pengeluaran.</li>
</ol>
Selanjutnya, nilai pembiayaan yang diberikan akan menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan kemampuan saving calon borrower.
<ol start="4">
 	<li>
<h3>Latihan Wajib Kelompok (LWK)</h3>
</li>
</ol>
LWK Disampaikan selama 3 hari berturut, dengan satu kali pertemuan berdurasi 30 menit – 1 jam.

Tujuan dilakukan LWK untuk menekankan disiplin kepada calon anggota, pemahaman hak dan kewajiban, dan infromasi tentang Amartha.

Hak: menerima pembiayaan tanpa dipotong, menerima tabungan tanpa dipotong, dan menerima program sosial (e.g. kesehatan, literasi keuangan, dll)

Kewajiban: hadir (1 minggu sekali, selama 50 minggu), membayar angsuran, menabung, tanggung renteng, saling samper (ke anggota yang tidak hadir kumpulan majelis).

Di LWK anggota sudah diminta untuk membuat rencana pembiayaan yang berisi:
<ol>
 	<li>Berapa modal yang diajukan ke amartha</li>
 	<li>Akan digunakan untuk apa</li>
 	<li>Rincian penggunaan.</li>
</ol>
Contoh: 3 juta untuk Warung Sembako. Beras 1 kwintan Rp 2.000.000 Gula 1 lusin 500rb dan Minyak 1 lusin 500rb.

Penilaian 3 hari yang dilakukan FO dalah kunci disiplin angsuran selama 50 minggu. Jika dari awal sudah menekankan disiplin, kehadiran dan angsuran akan baik.
<ol start="5">
 	<li>
<h3>Uji Pengesahan Kelompok</h3>
</li>
</ol>
Setelah LWK (no 4), Branch Manajer menguji pemahaman calon borrower Amartha, terutama mengenai hak dan kewajiban mereka sebagai anggota. Amartha sangat mengedepankan disiplin bagi anggota. Contoh: jika ada keterlambatan atau ketidakhadiran, satu majelis gagal dibentuk (tidak jadi disahkan).

Setelah disahkan, di akhir UPK, borrower mengajukan pembiayaan di depan borrower lain.

Proses: 1 ibu maju dan berkata demikian, “Ibu-ibu, Nama saya ..., saya mau mengajukan pembiayaan sebesar Rp 3.000.000 untuk modal warung sembako, ibu-ibu setuju?” Maka ibu ibu yang lain menjawab, “siap tanggung renteng??”
<ol start="6">
 	<li>
<h3> pertemuan mingguan</h3>
</li>
</ol>
Dalam pertemuan mingguan akan dilakukan tiga hal, yaitu:
<ol>
 	<li>ikrar anggota</li>
 	<li>ikrar FO Amartha</li>
 	<li>collecting</li>
</ol>
Cukup sederhana kan?

Ibu ibu berminat menjadi anggota amartha? <a href="https://amartha.com/ajukan-pembiayaan">Ajukan pembiayaan disini</a>

6 Langkah Sederhana Menjadi Anggota Amartha

Salah satu kendala yang dihadapi pengusaha baru adalah keterbatasan modal. Demi mengatasi permasalahan tersebut biasanya pinjaman modal usaha menjadi alternatif demi menambah tingkat produksi.

Namun, minimnya potfolio usaha dan belum adanya aset jaminan yang dimiliki biasanya menjadi kendala bagi para usaha rintisan untuk memenuhi persyaratan bank.

Namun sekarang sudah terbuka kesempatan bagi usaha rintisan untuk mendapatkan modal usaha tanpa jaminan.&nbsp;

Dengan adanya perusahaan Financial Technology (FinTech) seperti Amartha.com, para pengusaha rintisan kini bisa mendapatkan modal usaha tanpa jaminan melalui para investor yang ingin menanamkan modalnya melalui <a href="https://amartha.com/blog/menentukan-investasi-online-yang-menguntungkan/">investasi online</a>.

Amartha.com sendiri adalah marketplace lending yang mempertemukan antara investor dengan peminjam melalui platform <a href="https://amartha.com">peer to peer lending</a>.

Fokus utama pembiayaan modal usaha Amartha melalui investasi online adalah kaum ibu yang membutuhkan modal mulai dari 2 juta Rupiah.

Nantinya, modal usaha tanpa jaminan yang diterima akan digunakan untuk usaha produktif di tempat mereka tinggal.
<h3>Alasan Peminjam Modal Usaha Memilih Amartha</h3>
Banyaknya pengusaha didaerah berprospek yang membutuhkan modal usaha tidak menjadikan investor lebih antusias untuk memberikan pinjaman lunak alias pinjaman tanpa jaminan.

Tapi di amartha.com, banyak pengusaha perempuan bisa mendapatkan modal usaha tanpa jaminan. Setidaknya ada 4 alasan utama kenapa mereka mengajukan peminjaman modal usaha di amartha.com

Pembiayaan modal usaha dengan rate terjangkau, Melalui marketplace yang inovatif kami menghubungkan ekonomi informal dengan rate pembiayaan yang lebih rendah dan fair sesuai dengan profil dan kapasitas.

Transparant dan Fair, Meminjam mulai dari Rp. 2 juta, tanpa jaminan, dan tenor fleksibel 3, 6, dan 12 bulan. Semua informasi disampaikan diawal secara transparan tanpa ada hidden fee serta kemudahan pelunasan lebih awal tanpa penalty.

Menjangkau Pedesaan, Kami mengintegrasikan pendekatan kelompok serta aplikasi online dengan dukungan dari tim lapangan selama jangka waktu pembiayaan.

Membangun Kelayakan Peminjaman Lewat Profile, Sejarah pengembalian angsuran memungkinkan peminjam membangun credit score untuk mendapatkan plafon lebih besar serta rate lebih rendah lagi.

Dengan total dana tersalurkan lebih dari 30 milyar rupiah, Amartha berkomitmen membantu sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah pedesaan untuk tumbuh dan eksis menopang perekonomian nasional.

Saat ini telah dua wilayah yang dijangkau Amartha, yaitu di Kabupaten Bogor dan Bandung. Pembiayaan yang diberikan meliputi beberapa sektor usaha, yaitu: perdagangan, industri rumah tangga, pertanian, peternakan, jasa, pendidikan, perumahan, air dan sanitasi, serta kesehatan.

Berikut proses pengajuan pembiayaan di Amartha.com:
<h3>1.Membentuk sebuah kelompok usaha</h3>
Sebelum mendapat modal usaha tanpa jaminan anggota diminta untuk membentuk sebuah kelompok usaha terdiri dari 15-20 orang di area tempat tinggalnya.
<h3>2. Mengikuti pelatihan</h3>
Sebelum mendapatkan pembiayaan calon peminjam wajib mengikuti pelatihan usaha yang diselenggarakan oleh amartha
<h3>3. Mendapatkan pembiayaan</h3>
Bila proposal pembiayaan lolos terseleksi selanjutnya akan terdaftar di marketplace untuk ditawarkan kepada investor yang berminat melalui sistem investasi online.

Jika komitmen dana dari investor telah didapatkan, Amartha akan memfasilitasi aqad dan pencairan kepada peminjam.
<h3>4. Mengikuti pertemuan kelompok mingguan</h3>
Setiap anggota yang telah mendapatkan modal usaha tanpa jaminan diwajibkan menghadiri pertemuan mingguan selama proses pembiayaan berlangsung.

Pertemuan akan dipimpin oleh field officer Amartha. Tujuan dilakukannya pertemuan untuk memonitor perkembangan usaha secara berkali hasil investasi online.

Peluang pinjaman usaha kecil tanpa agunan kini dapat dinikmati oleh berbagai pihak, khususnya pengusaha perempuan yang memiliki kebutuhan modal mulai dari 2 juta Rupiah.

Peminjaman modal usaha akan semakin banyak mendapatkan investor untuk usaha yang produktif dan berdampak sosial.

<a href="https://amartha.com/ajukan-pembiayaan">Mau mengajukan pinjaman modal?</a>

Panduan Mencari Modal Usaha Tanpa Jaminan Untuk Pengusaha Kecil

small_pinjaman-modal-usaha-amartha.jpeg

thumbnail_pinjaman-modal-usaha-amartha.jpeg

pinjaman-modal-usaha-amartha.jpeg

Demikian banyak masayarakat pedesaan yang membutuhkan modal untuk usaha dan pemberian <a href="https://amartha.com/id_ID/pinjaman/" target="_blank" rel="noreferrer noopener" title="https://amartha.com/id_ID/pinjaman/">pinjaman modal usaha</a> lunak yang berdampak sukses diberikan amartha.com



Menjadi perusahaan Financial Technology (FinTech) yang telah melayani lebih dari 20 ribu anggota, Amartha selalu memberikan pendampingan terbaik untuk kemajuan para pengusaha UKM binaannya. Salah satunya dirasakan Onih (39), yang telah bergabung dengan Amartha sejak 2012.







Dengan pinjaman modal usaha 500 ribu dari Amartha, Onih mengawali bisnis pertamanya dengan berjualan gorengan dan nasi uduk. Namun, keberuntungan belum menghampirinya lantaran banyaknya saingan.



Bersama suaminya yang berprofesi sebagai security, ia pun banting stir menjadi peternak lele.



Untuk membesarkan usahanya Onih menginvestasikan pinjaman modal usaha dari Amartha di tahun kedua, ketiga, dan kempat, masing-masing Rp 1.500.000, Rp 3.000.000, dan Rp 3.000.000 untuk budidaya lele.



Namun ternyata keberuntungan masih belum juga menghampirinya. Musim kemarau membuat usaha budidaya lele Onih bangkrut setelah gagal panen dan banyak lele yang mati.



Kegagalannya dalam usaha budidaya lele yang telah dirintisnya selama tiga tahun tidak lantas membuat ibu dua anak ini menyerah. Dengan sisa <a href="https://amartha.com/id_ID/pinjaman/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">pinjaman modal usaha</a> terbatas yang ia miliki, dia pun kembali merintis usaha baru.



“Waktu itu pinjaman modal usaha saya abis, saya muter-muter cari ide, apa ya yang bisa dibikin dengan modal kecil. Akhirnya saya mutusin untuk mulai nganyam keset,” ujar Onih menceritakan pengalaman bisnisnya.



Ide bisnis itu didapatkan Onih dari pengalaman dahulu bekerja sebagai seorang buruh anyaman dengan upah 1.500/keset.



Kini, dengan pinjaman modal usaha dan pendampingan usaha dari Amartha usaha Onih mulai berkembang. Bahkan dia telah mempekerjakan tujuh orang buruh anyam.



<h2>Semua Demi Pendidikan Anak</h2>



<center><iframe src="https://www.youtube.com/watch?v=cOVrhJF2BJ4" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>



Sebagai seorang security, Gaji suami Onih tergolong lumayan, 3 juta rupiah per bulan. Namun, ia ingin punya pendapatan lebih. Motivasinya untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga kuliah menjadi semangatnya untuk terus berusaha.



Anak pertamanya berusia 23 tahun, sebelumnya bekerja sebagai OB di sekolah swasta. Sekarang ini anaknya diangkat sebagai tenaga pendidik tambahan di bidang seni karena keahliannya.



Kepada anak pertama, ia sangat mendukung keinginannya untuk kuliah, dibuktikan dengan rajinnya Onih menabung di Amartha.



Sementara itu anak keduanya masih duduk di bangku SMK. Demi sang anak kedua, Onih tidak segan membayarkan kebutuhan ekstrakulikuler Paskibra yang digemari anaknya.



Kebanggaan dirasakan Onih ketika mengetahui tim Paskibra sekolah anaknya berhasil menjuarai perlombaan setingkat kabupaten.



<h2>Berbisnis Untuk Menciptakan Lapangan Pekerjaan</h2>



Onih adalah sosok pengusaha yang ulet meski beberapa kali gagal menjalankan bisnis. Selain itu ia juga seorang yang peduli dengan lingkungan sekitar.



Tidak mau sukses sendirian, Onih juga mengajak saudaranya menganyam keset. Dalam benaknya, dia berharap agar usahanya bisa terus berkembang dan mempekerjakan lebih banyak orang.



Onih ingin melihat lebih banyak lagi ibu yang tidak menganggur dan ikut menganyam bersama dirinya. Menurut Onih dengan menciptakan peluang, ia bisa mengajak orang lain lebih maju, seperti dirinya sekarang ini.



“Seperti keset, orang awalnya pasti selalu melihat sulit untuk dikerjain, tetapi kalau udah biasa, akhirnya ya sederhana. Di usaha juga gitu, proses pasti ada,” cerita Onih sembari memainkan jari-jari lincahnya menganyam satu demi satu perca di atas karung goni.



<h2>Butuh Modal Untuk Mengembangkan Usaha</h2>



Dengan sisa pinjaman modal usaha terbatas, kain perca yang diambilnya dari Cilangkap disulapnya menjadi sebuah anyaman keset nan cantik.



Bila dulu ia hanya mampu memenuhi satu kodi setiap minggunya. Sekarang ini, dengan tujuh orang buruh anyam, Onih telah bisa memenuhi permintaan hingga sembilan puluh keset per minggu.



Onih ingin sekali mengembangkan usahanya. Ia ingin bisa berbelanja kain perca dan karung goni langsung dari Tanah Abang. Tujuannya tidak lain untuk menurunkan biaya bahan baku.



“Saya ingin menyetok kain perca dan punya gudang di samping rumah. Jadi saya gak perlu mondar-mandir belanja. Dengan begitu juga, siapapun orang yang mau ikutan nganyam bisa gabung,” ujarnya.



Selama ini, tambah Onih, terkadang beberapa pesanan tidak dapat diterima karena kehabisan stock bahan. “Selain itu juga, saya terpaksa ngerem karena kalau tetep dikerjain saya belum punya cukup modal usaha untuk bayar upahnya,” tutur Onih.



Dari hasil kerja kerasnya itu, Onih bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp 450.000 per minggu. Pendapatan tersebut ia putar lagi untuk membeli bahan baku, membayar buruh, sisanya ia tabung untuk sekolah anak.



Onih berhasil membuktikan bahwa dengan ketekunan dan kerja keras bisa merubah nasib seseorang bahkan berdampak sosial.



Mau seperti Onih? Ayo ajukan pembiayaan untuk kebutuhan modal usaha di Amartha!

Tak Sekedar Pinjaman Modal Usaha, Amartha Dampingi Mitra Hingga Sukses Meski Berkali Gagal

Dalam bisnis, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menilai kelayakan. kemudian setelah itu menentukan target pasar, kompetisi, hingga tenaga kerja dan <a href="https://amartha.com/blog/cara-berinvestasi-aman-dan-resiko-terukur/">manajemen resiko investasi</a>. 



Bila semua perencanaan telah matang, selanjutnya mencari modal yang bisa bersumber dari pinjaman modal usaha atau pun kocek sendiri.







Bagi yang memiliki ketersedian modal tentu bukan masalah melakukan proses produksi secara bertahap maupun massal. Namun, tidak demikian dengan pengusaha dengan kocek seadanya.



<a href="https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/cerita-mitra/pinjaman-modal-usaha-budidaya-cupang/">Pinjaman modal usaha</a> biasanya bersumber dari bank atau lembaga keuangan lainnya, salah satunya adalah Amartha.com.



Amartha.com sendiri merupakan perusahaan Financial Technology (FinTech) yang menggunakan platform peer to peer lending. Di marketplace ini para investor dapat dengan mudah memilih usaha apa yang akan diinvestasikannya melalui <a href="https://amartha.com/blog/menentukan-investasi-online-yang-menguntungkan/">investasi online</a>.



Dengan bergabung sebagai anggota perusahaan Financial Technology (FinTech), Amartha.com, anda bisa melakukan <a href="https://amartha.com/id_ID/pinjaman/">pinjaman</a> modal usaha tanpa perlu menggunakan jaminan. Caranya dengan meminjam secara kelompok dengan dana investasi online dari para investor.



<h3 class="p3">Kenapa peminjaman di Amartha dilakukan secara kelompok? </h3>



Hal ini guna meminimalisir para anggota yang mengalami gagal bayar atau pailit sehingga usaha harus gulung tikar. Dengan sistem ini, tanggung renteng di dalam kelompok berlaku bila ada anggota yang tidak bisa melakukan pembayaran. 



Dengan adanya sistem Group Lending (kelompok), Amartha berhasil membuktikan prestasi&nbsp; 0 persen kasus gagal bayar selama 5 tahun berturut. Tidak heran, melakukan investasi online di marketplace lending Amartha.com tergolong <a href="https://amartha.com/blog/cara-berinvestasi-aman-untuk-pemula/">investasi aman dan menguntungkan</a>.



Berikut cara melakukan pinjaman modal usaha tanpa jaminan dengan meminjam secara kelompok:



<h2 class="p3">1. Membentuk Kelompok</h2>



Untuk pinjaman modal usaha tanpa jaminan, para anggota diharuskan membentuk kelompok yang terdiri dari 15 hingga 20 orang di area tempat tinggalnya. 



Selain itu, pelatihan wajib diikuti oleh calon peminjam sebelum diberikan pembiayaan



<h2 class="p3">2. Pemberian Pembiayaan</h2>



Setelah dilakukan review, proposal pembiayaan akan terdaftar di marketplace Amartha.com untuk ditawarkan kepada investor yang berminat. 



Setelah mendapatkan komitmen dana dari investor yang melakukan investasi online, Amartha akan memfasilitasi aqad dan pencairan kepada peminjam.



<h2 class="p3">3. Mengikuti Pertemuan Kelompok Mingguan</h2>



Setiap anggota wajib mengikuti pertemuan mingguan dengan field officer Amartha selama proses pembiayaan berlangsung. Selain itu monitoring secara berkala juga akan dilakukan untuk melihat perkembangan usaha para peminjam.



Cukup dengan 3 langkah mudah diatas, para pengusaha baik yang usaha kecil menengah maupun mahasiswa dapat <a href="http://amartha.com/id_ID/pendanaan/">memperoleh pinjaman modal usaha tanpa jaminan</a>.



Siap menambahkan untuk memulai usaha?

Tag: pinjaman modal usaha tanpa jaminan

Dari Ternak Lele, Halimah Raup Untung Jutaan per Bulan

Inilah Peran KTA Bunga Rendah Yang Bisa Membangkitkan Ekonomi Masyarakat Pedesaan

6 Langkah Sederhana Menjadi Anggota Amartha

Panduan Mencari Modal Usaha Tanpa Jaminan Untuk Pengusaha Kecil

Tak Sekedar Pinjaman Modal Usaha, Amartha Dampingi Mitra Hingga Sukses Meski Berkali Gagal

Pinjaman Modal Usaha Tanpa Jaminan Dengan Cara Meminjam Secara Berkelompok