small_ketahui-sejarah-subsidi-bbm-dari-era-sukarno-hingga-kini.jpeg

thumbnail_ketahui-sejarah-subsidi-bbm-dari-era-sukarno-hingga-kini.jpeg

ketahui-sejarah-subsidi-bbm-dari-era-sukarno-hingga-kini.jpeg

Subsidi BBM merupakan hal yang sudah dilakukan tidak hanya di era saat ini saja. Namun, semenjak Indonesia merdeka. Hal satu ini telah berlangsung cukup lama, dan tentu saja dengan lika-likunya masing-masing. Intinya, masyarakat NKRI di semua era menjumpai subsidi satu ini.



Penyebab adanya lika-liku dalam mengucurkan dana subsidi sehingga mengakibatkan naik turunnya BBM disebabkan oleh krisis energi dunia. Nah, ingin tahu tentang sejarah subsidi untuk bahan bakar minyak selama 77 tahun Indonesia merdeka? Jika iya, ikuti informasinya berikut ini!



<h2>Sejarah Subsidi BBM di Indonesia </h2>



Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, eksistensi subsidi bahan bakar minyak telah ada semenjak Indonesia merdeka. Nah, sejak zaman Presiden Soekarno hingga Jokowi saat ini, ada cerita masing-masing di balik subsidi tersebut, berikut adalah poin-poin dan penjelasannya:



<h3>Era Presiden Soekarno</h3>



Kebijakan subsidi BBM pertama kali diterapkan ketika era orde lama atau lebih tepatnya adalah masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Perlu kamu ketahui bahwa harga BBM dilakukan penyesuaian pada 1965 hingga 1966. 



<ul><li>Tahun 1965<ul><li>Bensin premium Rp0.30/liter</li><li>Solar Rp.0.20/liter</li><li>Minyak tanah Rp0.20/liter</li></ul></li><li>Tahun 1966<ul><li>Bensin premium Rp0.50/liter</li><li>Solar Rp0.40/liter</li><li>Minyak tanah Rp0.30/liter</li></ul></li></ul>



<h3>Era Presiden Soeharto</h3>



Para zaman orde baru, terdapat penyesuaian harga BBM sebanyak 21 kali. Walaupun demikian, penyesuaian harga tidaklah selalu diterapkan secara serentak bagi seluruh jenis BBM bersubsidi, namun lebih pada 1, 2, hingga 3 jenis saja.



<ul><li>Tahun 1967<ul><li>Bensin premium Rp4/liter</li><li>Solar Rp3.5/liter</li><li>Minyak tanah Rp1.8/liter</li></ul></li><li>Tahun 1998<ul><li>Bensin premium Rp1,000/liter</li><li>Solar Rp550/liter</li><li>Minyak tanah Rp280/liter</li></ul></li><li>Presiden BJ Habibie</li></ul>



<h3>Presiden BJ Habibie</h3>



Masa pemerintahan Presiden BJ Habibie berlangsung singkat, yakni Mei 1998 – Oktober 1999 saja. Maka demikian, tidaklah terjadi penyesuaian harga karena subsidi BBM, sehingga harganya tetap dari hari terakhir Presiden Soeharto menjabat. 



<h3>Presiden Abdurrahman Wahid </h3>



Dalam kurun waktu pemerintahan yakni sejak Oktober 1999 sampai Juli 2001, telah terjadi sebanyak 6 kali penyesuaian harga untuk bahan bakar minyak bersubsidi. Penerapannya hampir sama dengan Presiden Soeharto, yaitu tidak harus diberlakukan bersamaan.



Jadi, per Oktober tahun 2000, bensin premium menjadi Rp1,150/liter, solar Rp600/liter, dan minyak tanah berharga Rp350/liter. Pada tahun 2001, harga bensin premium naik menjadi Rp1,450/liter, solar Rp1,250/liter, dan minyak tanah Rp1,289/liter.



<h3>Presiden Megawati</h3>



Selama 3 tahun masa pemerintahan, penyesuaian harga untuk BBM bersubsidi dilakukan dalam 18 kali. Seperti biasa, penyesuaian tersebut tidak dilakukan serentak untuk seluruh jenis BBM bersubsidi.&nbsp;



Per Agustus 2001, bensin premium Rp1,450/liter, solar Rp1,190/liter, dan minyak tanah Rp1,205/liter. Lalu pada 2004, harga bensin premium menjadi Rp1,810/liter, solar Rp1,650/liter, dan minyak tanah Rp1,800/liter.



<h3>Presiden SBY</h3>



Selama 10 tahun pemerintahan, Presiden SBY telah melakukan 8 kali penyesuaian harga terkait subsidi BBM. Di bawah ini adalah pembanding harga BBM pada masa awal dan akhir pemerintahan:



<ul><li>Tahun 2004<ul><li>Bensin premium Rp1,810/liter</li><li>Solar Rp1,650/liter</li><li>Minyak tanah Rp1,800/liter</li></ul></li><li>Tahun 2014<ul><li>Bensin premium Rp6,500/liter</li><li>Solar Rp5,500/liter</li><li>Minyak tanah Rp2,500/liter</li></ul></li></ul>



<h3>Presiden Joko Widodo</h3>



Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, ada 7 kali penyesuaian harga BBM bersubsidi. Di bawah ini merupakan contoh penyesuaian harga di era Presiden Jokowi dari awal menjabat dan tahun 2016:



<ul><li>Awal Menjabat<ul><li>Bensin premium Rp6,500/liter</li><li>Solar Rp5,500/liter</li></ul></li><li>Tahun 2016<ul><li>Bensin premium Rp6,450/liter</li><li>Solar Rp5,150/liter</li></ul></li></ul>



Untuk saat ini, turunnya subsidi <a href="https://amartha.com/blog/wajib-tahu-4-cara-menghemat-energi-yang-berupa-bbm/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">BBM 2022</a> menyebabkan harga bensin menjadi naik sekitar 25–30%. Tentu saja ini berlaku untuk semua BBM bersubsidi, misalnya pertalite, solar, dan pertamax. Nah, itu dia pembahasan seputar sejarah penyesuaian harga oleh subsidi BBM dari masa pemerintahan satu ke lainnya. 



Oleh sebab itu tidak ada salahnya untuk mengurangi mobilitas atau bepergian yang tak terlalu penting dan utamakan untuk gunakan dana yang ada untuk berinvestasi.



Salah satunya berinvestasi di microfinance marketplace <a href="https://amartha.com/id_ID/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Amartha</a>. Di sini, kamu bahkan bisa mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahun cuma dengan modalin mulai dari Rp100.000 aja!



Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di <a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Daftar Sekarang</a></div>
</div>

Ketahui Sejarah Subsidi BBM dari Era Sukarno Hingga Kini

small_kenapa-harga-bbm-naik-2022-dan-apa-saja-penyebabnya.jpeg

thumbnail_kenapa-harga-bbm-naik-2022-dan-apa-saja-penyebabnya.jpeg

kenapa-harga-bbm-naik-2022-dan-apa-saja-penyebabnya.jpeg

<h2>Ini Faktor Penyebab Kenapa Harga BBM Naik 2022</h2>



Sebagai masyarakat awam, kamu mungkin bertanya-tanya kenapa harga bbm naik 2022 dan apa yang menjadi penyebabnya. Dilansir dari Bisnis.com, pihak PT Pertamina menyatakan bahwa kenaikan BBM yang terjadi pada tanggal 3 Agustus 2022 tidak akan berdampak serius terhadap daya beli masyarakat. 



Sebab, kenaikan harga BBM hanya berlaku pada tiga jenis BBM nonsubsidi yaitu Pertamina Dex, Dexlite dan Pertamax Turbo yang hanya menyasar pada 5% konsumen Pertamina secara nasional. Harga BBM terbaru untuk Pertamax Turbo (RON 98) ada di kisaran Rp17.900,00-Rp18.250,00, untuk Dexlite berkisar antara Rp15.000,00-Rp15.700,00, sedangkan Pertamina Dex di kisaran Rp 18.900,00-Rp 19.600,00. 



Tidak hanya itu, Mengutip dari Antara, Airlangga selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian juga menyatakan bahwa telah menyiapkan beberapa skema alternatif harga BBM yang dalam waktu dekat akan dilaporkan ke Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dihimpun dari berbagai sumber, kenaikan harga BBM tersebut terjadi karena dikarenakan beberapa hal, antara lain:&nbsp;



<h3>1. ICP Masih Tinggi</h3>



Merujuk dari pernyataan Patra Niaga Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina, kenaikan harga BBM di Indonesia disebabkan karena harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau yang dikenal dengan istilah ICP (Indonesia Crude Price) masih tergolong tinggi. Ia juga mengakui harga minyak mentah ini kerap bersifat fluktuatif. 



Namun, di Indonesia sendiri harganya masih cenderung tinggi. Berdasarkan catatan dari pihak Pertamina, harga rata-rata ICP per Juli 2022 ada di kisaran angka $106,73 per barel, atau lebih tinggi sebesar 24% jika dibandingkan dengan bulan Januari 2022.&nbsp;



<h3>2. Negara Produsen dan Tensi Global</h3>



Penyebab kedua kenapa harga bbm naik 2022 adalah kondisi negara penghasil minyak. Mengutip dari Antara, pasukan minyak dunia lebih dari 50% berasal dari Timur tengah dan berpusat di 5 negara,yakni Arab Saudi, Iraq, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Qatar. 



Sebagaimana diketahui, kelima negara tersebut juga cenderung mempunyai tensi geopolitik yang cukup tinggi. Hal ini tak urung membuat pasar khawatir jika suplai minyak akan berkurang dan berdampak pada harga minyak secara global yang akan cenderung meningkat.&nbsp;



<pre class="wp-block-preformatted">Baca Juga: <a href="https://amartha.com/blog/pendana/lifestyle/harga-minyak-goreng-naik-di-awal-2022-ini-penyebabnya/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Harga Minyak Goreng Naik di Awal 2022, Ini Penyebabnya!</a></pre>



<h3>3. Bengkaknya Anggaran Subsidi</h3>



Penyebab naiknya harga BBM ini tidak hanya berasal dari faktor eksternal saja, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor internal. Hasil kalkulasi yang dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, bahwa anggaran subsidi Rp502 triliun berpotensi membengkak hingga hampir Rp700 triliun pada tahun 2022.&nbsp;



Itu sebabnya, Pemerintah berencana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi untuk jenis Pertalite dan Solar. Di satu pihak, Aliansi Petani Indonesia mewanti-wanti pemerintah bahwa dampak kenaikan BBM  akan mengganggu pasokan beras. 



Namun di sisi lain, menurut hasil analisis dari Albertus Prabu Siagian selaku Climate Policy Initiative. Adanya pengurangan kebijakan tersebut akan mendorong masyarakat untuk melakukan penghematan energi.&nbsp;



<h3>4. Penyebab Lainnya</h3>



Harga minyak dunia yang melejit, yaitu berada di batas US$104,9 per barrel membuat harga BBM pun kian meroket. Disamping itu, adanya nilai tukar rupiah yang bergerak di kisaran Rp14.750,00 membuat gap harga BBM bersubsidi antara harga ekonomis dengan harga jual eceran semakin melebar. Itulah beberapa faktor yang menyebabkan kenapa harga bbm naik 2022 di Indonesia. 



Selain melakukan penghematan energi, kamu juga bisa mengantisipasi kenaikan BBM tersebut dengan cara mendanai di Amartha. Selain membantu program pemerintah dalam pemberdayaan perempuan pengusaha mikro, kamu juga akan mendapat imbal hasil mencapai 15% flat per tahun, cuma dengan modalin mulai dari Rp100.000 aja.



Yuk, ikut mendanai di Amartha sekarang.



Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/ZC6C/hn9rrbn8" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Android</a> Download aplikasi Amartha di&nbsp;<a href="https://amartha.onelink.me/fUOv/hxcq7mtv" target="_blank" rel="noreferrer noopener">iOS</a>



<div class="wp-block-buttons">
<div class="wp-block-button"><a class="wp-block-button__link has-vivid-purple-background-color has-background" href="https://amartha.com/id_ID/" style="border-radius:30px">Ayo Modalin</a></div>
</div>

Tag: bbm

Ketahui Sejarah Subsidi BBM dari Era Sukarno Hingga Kini

Kenapa Harga BBM Naik 2022 dan Apa Saja Penyebabnya?