Pengertian imbal hasil, atau definisi, lalu rumus, hingga cara perhitungannya merupakan hal yang harus dipelajari bagi kamu yang ingin mulai melakukan investasi. Karena ini menyangkut keuntungan yang akan kamu peroleh dari penanaman dana investasi tersebut.
Nah, apakah kamu sudah mengetahui seputar imbal hasil ini? Jika belum, maka segera ketahui terlebih dahulu dengan mempelajarinya lewat artikel satu ini. Yuk, langsung pada informasi berikut.
Pengertian Imbal Hasil
Imbal hasil merupakan suatu keuntungan yang bisa didapatkan melalui penanaman modal yang dilakukan dalam durasi tertentu serta setelah melewati proses tertentu. Nama lain dari imbal hasil adalah yield atau return.
Intinya, imbal hasil merupakan suatu istilah yang merujuk pada keuntungan yang kamu peroleh dalam berinvestasi – berbentuk nominal. Sedangkan, yield merupakan suatu istilah yang merujuk pada keuntungan dalam berbentuk persentase.
Cara Menghitung Imbal Hasil
Perhitungan imbal hasil dapat berbeda-beda menyesuaikan tujuan dan jenisnya. Singkat kata, perhitungan tersebut akan bergantung pada instrumen investasi masing-masing. Di bawah ini merupakan cara umum untuk menghitung imbal hasil.
Yield = keuntungan / nilai pokok x 100%
Contohnya, kamu membeli suatu saham dengan harga Rp900 setiap lembar, lalu menjualnya dalam beberapa tahun selanjutnya dengan patokan harga Rp1,000 setiap lembar. Ini berarti kamu memeroleh keuntungan dalam bentuk nominal Rp100.
Disamping itu, pada investasi tersebut kamu mendapatkan dividen dengan harga Rp10 untuk setiap lembar saham. Nah, bagaimana cara perhitungannya? Inilah jawaban atas contoh imbal hasil tersebut.
Yield = (Rp100 + Rp10)/Rp900 x 100% = 12,2%
Perlu diketahui bahwa pembahasan cara perhitungan yield di atas yaitu umum untuk instrumen saham. Jika ingin lebih spesifik maka, ketahui rumus-rumusnya berdasarkan jenis-jenisnya sendiri.
Rumus Imbal Hasil Berdasarkan Jenisnya
Yield atau imbal hasil merupakan hal yang sangat penting untuk kamu perhatikan supaya bisa memeroleh keuntungan investasi berlimpah. Maka demikian, mari mengenal beberapa jenis yang mengandung rumus masing-masing berikut.
Current Yield
Ini merupakan jenis yang mengacu pada instrumen investasi obligasi. Singkat kata, current yield merupakan margin antara nilai obligasi dan kupon bunga terbaru. Ini adalah detail rumusnya:
Current yield = (nilai obligasi x persentase pertumbuhan tahunan) / harga saham terbaru x 100%
Yield to Maturity
Istilah jenis satu ini merujuk pada tingkatan yield dari suatu saham dengan perhitungan menurut durasi tertentu. Umumnya, yield to maturity diterapkan sebagai penghitung tingkat yield ideal dari suatu saham. Inilah rumus perhitungannya:
Yield to maturity = [keuntungan + (nilai obligasi terbaru- nilai obligasi saat beli) / tenor obligasi] / [(nilai obligasi saat beli + nilai obligasi terbaru) / 2] x 100%
Dividend Yield
Pengertian imbal hasil satu ini yaitu sebagai penyebut harga obligasi suatu instrumen investasi dimana perhitungan keuntungannya mengacu pada lembaran saham. Jenis satu ini adalah cara perhitungan paling sederhana dengan rumus berikut:
Dividend yield = (harga obligasi / keuntungan per lembar saham) x 100%
Baca Juga: Investasi Online Mulai 100 Ribu Imbal Hasil Menarik, Ada?
Yield to Call
Pengertian imbal hasil ini berguna sebagai penyebut yield yang dilatarbelakangi oleh penarikan saham suatu perusahaan pada seluruh pemiliknya. Biasanya, hal ini berlangsung pada suatu perusahaan bersaham callable.
Dengan kata lain saham callable bisa dibeli kembali suatu perusahaan dari para investor. Jika kamu ingin menghitung jenis imbal hasil satu ini, maka sebaiknya gunakan saja rumus berikut.
Yield t= [keuntungan + (nilai obligasi terbaru – nilai obligasi saat beli) / tenor sampai calling saham] / [(nilai obligasi saat beli + nilai obligasi terbaru) / 2] x 100%
Yield to Worst
Kalau satu ini merupakan jenis imbal hasil yang diterapkan saat pengembalian dana pada investor. Umumnya, hal satu ini terjadi sebab investor menerapkan callback pada masa sebelum tenor jatuh tempo.
Untuk memeroleh yield to worst, sebaiknya lakukanlah pengambilan nilai terendah di antara yield to maturity dan yield to call. Jadi, tidak perlu rumus seperti imbal hasil atau yield yang lain.Itu dia pembahasan seputar pengertian imbal hasil dari definisi, cara menghitung, hingga rumus. Jika kamu tertarik dengan imbal hasil investasi, lakukan investasi sederhana dengan menjadi lender di Microfinance Marketplace Amartha. Imbal hasilnya mencapai 15% flat per tahun!
Selain mendapat imbal hasil, kamu juga bisa turut serta dalam mendukung UMKM Indonesia dengan berdampak positif memberikan akses permodalan, mulai dengan Rp100.000 aja, loh.
Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS