Netflix Rugi Triliunan dalam Semalam, Apa Penyebabnya?

0
729
Ilustrasi Nonton Genre Horor di Netflix
Ilustrasi Nonton Genre Horor di Netflix. Photos by istockphoto

Pada tahun 2021, Netflix menjadi perusahaan media terkaya di dunia. Pendapatannya di tahun tersebut mencapai USD 234 miliar atau setara dengan Rp3.346 triliun. Namun kabar buruk menimpa perusahaan tersebut, tahun ini Netflix rugi triliunan hanya dalam waktu satu malam saja.

Perusahaan penyedia layanan streaming ini telah kehilangan kapitalisasi pasar terburuk selama mereka berdiri. Bahkan di tahun 2022, sahamnya turun hingga 62,5%. Apa yang sebenarnya terjadi?

Netflix Mengumumkan Kehilangan Jumlah Pelanggan

Selama 10 tahun terakhir, Netflix belum pernah mengalami penurunan jumlah pelanggan yang signifikan. Bahkan layanan streaming mereka semakin digandrungi sehingga jumlah pelanggannya relatif mengalami peningkatan.

Namun setelah 10 tahun berlalu, tepatnya pada tahun 2022, layanan streaming tersebut mengalami penurunan jumlah pelanggan yang sangat besar.

Hal ini juga berpengaruh pada jumlah pelanggan Netflix Indonesia, karena penurunan angka pelanggan tersebut terjadi secara masif di berbagai negara.

Alasan Kenapa Menurunnya Angka Pelanggan Netflix

Perusahaan terkait juga sudah buka suara tentang permasalahan merosotnya jumlah pelanggan mereka. Ada beberapa alasan dibalik kerugian yang diakibatkan oleh penurunan jumlah pelanggan tersebut.

Alasan pertama yang mereka paparkan yaitu karena persaingan platform streaming yang semakin kompetitif. Seperti yang kamu ketahui, saat ini ada banyak layanan yang menawarkan hal serupa dengan perusahaan terkait.

Di sisi lain, penurunan jumlah pelanggan mereka juga akibat adanya pencabutan pembatasan pandemi di berbagai negara. Kemudian hal inilah yang juga menyebabkan hilangnya sebagian besar pelanggan mereka.

Di sisi lain, perang harga antar platform streaming saat ini sudah semakin kompetitif. Hal inilah yang juga menjadi penyebab Netflix rugi karena layanannya cenderung lebih mahal dari platform yang lain.

Baca Juga: 
Series Netflix Ini Khusus Bahas Tentang Keuangan, Tonton Yuk!

Fakta Penurunan Jumlah Pelanggan

Kerugian Netflix di tahun 2022 ini sangat sulit sekali untuk dibendung. Pasalnya kondisi ini sangat sulit dihindari mengingat saat ini pembatasan sosial atau lockdown sudah mulai ditinggalkan oleh beberapa negara. Artinya masyarakat sudah banyak beraktivitas kembali di luar rumah.

Kerugian lain yang diterima oleh perusahaan ini juga tidak lepas dari kebijakan mereka sendiri. Menurut perusahaan tersebut, ada sekitar 100 juta pengguna yang saat ini membagikan akun dan password Netflix untuk berbagi dengan teman atau keluarga mereka.

Upaya untuk Meningkatkan Pertumbuhan

Perusahaan terkait tidak hanya melaporkan kerugian dan berbagai alasan-alasannya saja. Netflix juga melaporkan tengah mempersiapkan solusi untuk kembali meningkatkan pertumbuhan pendapatan pada platform streaming mereka.

Netflix rugi mencapai triliunan sehingga mereka harus melakukan segala upaya untuk mengatasi masalah ini. Ada beberapa cara yang sedang mereka upayakan.

Salah satu contohnya yaitu menawarkan biaya langganan yang lebih rendah untuk menghindari pembagian akun user kepada orang lain. Selain itu juga memberlakukan tindakan keras untuk user yang membagikan akun dan password ke orang lain.

Beberapa kalangan yang ahli dalam bidang analis banyak yang optimis dengan rencana perusahaan layanan streaming tersebut. Akan tetapi, beberapa analis mengatakan bahwa hal tersebut bukan solusi jangka pendek.

Selain Netflix, beberapa platform streaming yang lain juga dilaporkan mengalami penurunan saham. Beberapa di antaranya seperti Disney Hotstar yang turun sebesar 5,5% dan Roku yang juga turut merosot sebanyak 6%.

Kemudian layanan streaming yang masih baru, yaitu Warner Bross dan Paramount pun ikut anjlok beberapa persen. Penurunan saham yang terjadi pada platform streaming tersebut juga bisa jadi akibat hal serupa yang dialami oleh Netflix.

Netflix rugi triliunan hanya dalam waktu satu malam saja menandakan pasar saham yang bersifat fluktuatif. Untuk yang ingin bermain saham, kamu bisa belajar dari kejadian tersebut. Namun jika ingin bermain aman, kamu bisa memilih investasi P2P lending di aplikasi Amartha yang menawarkan imbal hasil sampai 15% flat per tahun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here