Mengenal Macam Investasi Aman dan Resiko Kegagalannya

2
123

Dalam berinvestasi ada dua hal utama yang perlu diperhatikan, yaitu keuntungan dan kegagalan dalam berinvestasi. Untuk itu dalam mencari investasi aman yang menguntungkan perlu melihat banyak aspek agar tidak mengalami kegagalan berinvestasi.

Namun jangan karena iming iming keuntungan besar Anda menjadi korban penipuan investasi. Pastikan pilihan Anda ada di investasi aman dan terpercaya.

Kenali dulu produk dan instrumen investasi yang akan Anda gunakan demi mendapatkan profit serta keuntungan yang besar.

Investasi sendiri bila dijabarkan merupakan sebuah kegiatan penanaman modal yang dilakukan oleh orang atau perusahaan dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu.

Berikut adalah investasi aman dan paparan resiko kegagalannya:

1. Emas

Emas dianggap investasi aman, karena logam mulia ini selain murah juga bisa terukur nilai keuntungannya dalam jangka waktu tertentu. Emas juga termasuk ke dalam investasi aman yang banyak diminati oleh orang.

Namun dalam berinvestasi emas perlu waktu yang relatif lebih lama bila ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

2. Deposito

Deposito juga tergolong ke dalam investasi aman karena tidak memiliki resiko yang besar. Tidak heran investasi jenis ini sesuai bagi mereka yang tidak suka mengambil resiko besar dalam investasi.

Selain itu berinvestasi di deposito Anda akan mendapatkan bunga yang lebih besar dari pada menabung dengan cara biasa. Namun kelemah dari deposito adalah keuntungan bunga yang didapat berbanding terbalik dengan tingkat inflasi.

3. Saham

Berinvestasi saham akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara teliti dan cermat. Investasi saham bisa dilakukan dengan modal minim untuk menghasilkan untung besar.

Namun dalam bermain saham memiliki resiko yang cukup besar karena investor akan mendapatkan kerugian besar bila saham mengalami penurunan harga.

4. Reksadana

Bila memiliki modal minim reksadana bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin memulai berinvestasi. Selain itu keterbatasan waktu dalam berinvestasi bukan halangan bila Anda ingin berinvestasi rekasadana. Karena Anda modal yang ditanamkan akan diurus oleh manajer investasi yang handal.

Namun ada beberapa resiko dari investasi ini seperti profit yang didapatkan lebih sedikit bila dibandingkan bisnis lainnya. Anda juga akan dibebani oleh berbagai biaya jasa pengelolaan.

5. Peer to peer lending

Peer to peer lending merupakan instrumen investasi yang mungkin masih jarang terdengar di kalangan masyarakat. P2P sendiri merupakan sebuah wadah atau perusahaan yang mempertemukan antara investor (pemodal) dengan borrower (peminjam).

Di Indonesia ada beberapa perusahaan keuangan yang menyediakan P2P Lending sebagai platformnya, salah satunya yang memiliki portofolio baik adalah Amartha.

Amartha menggunakan platform P2P secara digital. Hal ini tentu akan memudahkan calon investor yang ingin berinvestasi namun memiliki keterbatasan waktu. Selain itu P2P Lending yang dijalankan Amartha juga tergolong investasi aman.

Dengan modal minim sebesar Rp 3 juta, Anda sudah bisa menjadi investor di Amartha dengan imbal hasil yang menarik hingga 15 persen per tahun.

Amartha juga memberikan investasi aman karena belum pernah ada kasus gagal bayar selama enam tahun berturut turut terhitung sejak berdirinya Amartha. Lebih dari itu, berinvestasi di Amartha Anda juga akan mendapatkan makna investasi sesungguhnya, karena dana investasi Anda akan disalurkan sebagai modal bagi para pengusaha UKM di pedesaan.

Sudah mendapatkan referensi untuk memulai investasi aman yang menguntungkan? Tentunya yang telah memiliki portofolio baik dan minim resiko. Mulailah berinvestasi di Amartha!

2 COMMENTS

  1. Mungkin dalam jangaka 6 tahun tanpa ada kredit macet itu memang bagus , tapi jika memang terjadi kredit macet apa yang akan anda lakukan dan apa yang kami dapatkan apa itu resiko kami sebagai investor , atau ada kebijakan tersendiri dari pihak anda (amartha)

    Just question.

    • Amartha menjunjung azas “fair and square“. Amartha menggunakan dana investor untuk pemodalan mikro bagi mitra usaha Amartha. Selanjutnya mitra usaha Amartha juga mengajukan pinjaman dengan tujuan yang jelas dan transparan. Dalam implementasi di lapangan, kami menggunakan Akad Murabahah untuk perdagangan, Akad Ijaroh untuk pembiayaan sektor jasa, dan akad Hiwalah untuk kebutuhan penalangan hutang. Dengan akad ini investor sebagai pemberi pinjaman dapat melihat dengan transparan mengenai risiko dan juga imbal hasil yang akan didapatkan. Jika mitra usaha Amartha tidak bisa membayarkan angsurannya, selama masih ada itikad baik, Amartha bersama dengan kelompok majelis mitra usaha tersebut akan berusaha membantu dan support sehingga mitra tersebut bisa melanjutkan untuk menyelesaikan angsurannya. Itulah alasan mengapa Amartha memberikan pinjaman kepada mitra yang sebelumnya harus membentuk kelompok (majelis) terlebih dahulu. Karena dengan sistem tanggung renteng, semua anggota majelis menjadi bergotong royong ketika ada salah satu mitra yang tidak bisa membayarkan angsurannya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here