Mengenali Jenis Investasi Surat Utang Negara

0
200
Sumber Foto: Pexels

Saat ini, investasi semakin berkembang dalam berbagai wujud. Instrumen investasi yang patut juga untuk kamu coba sekarang adalah melalui negara. Memang seperti apa ya bentuk investasi pada negara? 

Perlu kamu tahu, untuk menutup defisit anggaran untuk APBN, tidak jarang negara menerbitkan beragam instrumen investasi.

Instrumen-instrumen investasi ini tidak hanya ditawarkan untuk pemodal besar maupun institusi, ada juga yang ditujukan untuk perorangan.

Beberapa contohnya yaitu Surat Berharga Negara, Obligasi Ritel Indonesia (ORI), dan Surat Berharga Syariah Negara Ritel (SUKUK). 

Salah satu keuntungan dari instrumen-instrumen investasi tersebut tentunya adalah mendapat jaminan dari negara. Nah, sebelum mulai berinvestasi, ada baiknya kamu mengenal ketiganya!

Apa dan Seberapa Pentingkah Diversifikasi Investasi?

Surat Berharga Negara (SBN)

Pada dasarnya, SBN adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. Dalam penerbitannya, pemerintah sebagai penerbit menjamin pembayaran keuntungan (kupon) secara berkala dan pengembalian nilai pokok investasi pada saat jatuh tempo.

Sebagai informasi, SBN terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Berdasarkan Undang-undang No.24 Tahun 2002 tentang SUN, instrumen investasi ini dibagi lagi jadi 2 yaitu Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara (ON). 

Surat Perbendaharaan Negara (SPN) ini punya jangka waktu maksimal 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Sedangkan Obligasi Negara (ON), yaitu Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan, baik kupon atau tanpa kupon. ON dengan kupon memiliki jadwal pembayaran secara periodik yaitu pada tiga bulan sekali atau enam bulan sekali. 

Sementara itu, ON tanpa kupon tidak memiliki jadwal pembayaran kupon yang akan dilunasi pada saat jatuh tempo. Terakhir, SBN juga punya versi syariah yaitu SBSN. SBSN memiliki beberapa jenis mulai dari SBSN Ijarah sampai Istishna. 

Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

ORI (Obligasi Negara Ritel) merupakan surat berharga yang diterbitkan secara khusus oleh pemerintah untuk investor ritel. ORI adalah instrumen investasi yang dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.

Yuk Kenali Risiko Tiap Produk Investasi!

Untuk kupon, ORI menawarkan pengembalian tetap (fixed rate) kepada investor. Dengan kata lain, tingkat kupon tidak akan berubah sampai jatuh tempo. Sampai semester I/2020 kemarin, pemerintah diketahui sudah menerbitkan 17 seri ORI dengan jumlah kupon yang bervariasi. 

Biasanya, ORI punya jangka waktu 3 tahun dan dapat dibeli di dengan nilai minimal Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar. Pembayaran kupon ORI dapat dilakukan setiap bulan.

SUKUK Ritel 

SUKUK Ritel merupakan surat berharga syariah yang diterbitkan secara khusus oleh pemerintah untuk ritel. Seperti ORI, SUKUK Ritel menjadi instrumen investasi yang dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.

Sebagai informasi, SUKUK Ritel merupakan produk investasi syariah yang pembayaran uang pokok dan imbalannya dijamin oleh negara berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.

Salah satu perbedaan antara SUKUK Ritel dan ORI adalah penggunaan akad ijarah. Sukuk Ritel menggunakan akad dan dikelola berdasarkan prinsip syariah, tidak mengandung unsur riba (usury), maysir (judi) dan gharar (ketidakjelasan).

Sedangkan untuk kupon, tingkat imbalan pada SUKUK Ritel tersebut tetap hingga jatuh tempo. Pembayaran imbalan kepada investor sukuk dilakukan oleh pemerintah setiap bulan.

Imbalan tetap tersebut membedakan SUKUK Ritel dengan SBSN ritel lainnya yaitu Sukuk Tabungan (ST) yang menggunakan konsep imbalan mengambang dan menyesuaikan tingkat suku bunga acuan.

Dalam memilih instrumen investasi dari negara ini, kamu harus mempertimbangkan berbagai aspek seperti preferensi dalam berinvestasi ataupun imbal hasil yang ingin dicapai.

Atau kamu juga bisa memilih instrumen investasi lainnya seperti P2P Lending Amartha. Berfokus pada pembiayaan usaha produktif, Amartha menyalurkan dana kamu kepada perempuan pengusaha mikro di pedesaan.

Kamu bisa mendapatkan bagi hasil sampai 15% Flat per tahun dan berpartisipasi dalam menciptakan dampak sosial bagi mitra usaha lho. Pelajari mengenai Amartha di sini.

Selamat mencoba!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here