Sebagai ibu rumah tangga, kemampuan menghemat pengeluaran sangat diperlukan saat seluruh kebutuhan pokok naik. Apalagi jika bisa irit dalam penggunaan kompor, yang dipakai memasak setiap hari.
Memang bisa irit tanpa perlu berhenti memasak? Bisa dong. Caranya dengan memilih energi mana yang akan digunakan untuk memasak. Apakah dengan menggunakan listrik, atau gas.
Perbandingan Kompor Gas vs Listrik
Baru-baru ini, pemerintah gencar mempromosikan penggunaan energi listrik untuk memasak. Selain bisa menghemat pengeluaran, juga dinilai lebih ramah lingkungan.
Bagaimana ya perbandingannya?
1. Biaya Pemakaian
Penggunaan energi listrik untuk memasak dinilai lebih hemat ketimbang listrik. Berdasarkan hasil uji coba, untuk merebus 1 liter air, maka biaya yang diperlukan dengan energi listrik sebesar Rp 158. Hasil ini didapatkan jika menggunakan tenaga 1.200 watt.
Sementara jika menggunakan gas, maka biaya untuk memasak air sekitar Rp 176. Ini berdasarkan uji coba dengan tabung gas 12 kg.
Sehingga jika ditarik rata-rata tiap bulan, kamu bisa menghemat sekitar Rp 28.500 per bulannya. Hasil ini berdasarkan estimasi penggunaan gas masyarakat Indonesia yang sebanyak 11,4 kilogram per bulannya.
Meski demikian, apabila kamu memasak dengan energi listrik, itu berarti jumlah tagihan akan bertambah. Namun, tidak ada pengeluaran untuk membeli gas.
Selain itu, kamu harus menambah daya listrik di rumah. Sebab untuk memasak dengan energi ini, dibutuhkan paling tidak daya 1.200 watt. Itu berarti, daya listrik kamu akan cukup tinggi.
2. Dampak pada Lingkungan
Kompor Gas vs kompor listrik atau induksi, mana yang lebih ramah lingkungan? Tentu saja listrik. Sebab, tidak ada api yang dihasilkan saat memasak. Sehingga tidak ada emisi yang mempengaruhi lingkungan.
Disamping itu, mengurangi penggunaan gas juga berpengaruh terhadap daya impor pemerintah. Sebab selama ini, pemerintah masih rutin mengimpor gas untuk mencukupi rumah tangga.
3. Durasi Memasak
Panas pada kompor industri akan menyebar ke seluruh permukaan alat memasak kamu. Sehingga mempercepat durasi memasak.
Dengan menggunakan energi listrik, kecepatan memasak kamu jadi 25-50% lebih gesit ketimbang kompor gas. Sehingga waktu untuk memasak jadi lebih singkat.
Baca Juga: Amartha Salurkan 500 Paket Kompor Gas untuk Dorong Usaha Mitra Terdampak Pandemi
4. Kemudahan Merawat Kompor
Ada beberapa kemudahan yang dimiliki jika memasak dengan energi listrik. Di antaranya mudah untuk membersihkan stove. Sebab, tidak punya residu khusus yang harus digosok seperti jika menggunakan gas.
Selain itu, kamu tidak perlu bingung memasang gas ke kompor apabila kehabisan energi. Pada energi listrik, kamu cukup mencolokkan kabel, dan tidak takut cepat habis. Sementara jika gas, kamu harus membongkar pasang selang dan memastikan sudah terpasang sempurna.
Kemudahan lain yang bisa didapatkan adalah dapat mengatur suhu. Kamu bisa mengatur suhu sesuai dengan kebutuhan memasak. Tentu tidak perlu mengira-ngira apakah bisa gosong atau tidak.
5. Perawatan
Merawat stove listrik lebih susah ketimbang gas. Sebab, kamu tidak bisa grusa-grusu saat membersihkannya. Ditambah lagi, stove listrik tidak bisa digunakan untuk memasak kebutuhan banyak orang. Sebab, kaca dari stove akan rusak apabila digunakan untuk menahan beban alat masak yang berat.
Kamu juga harus mengganti alat masak yang sudah banyak noda hitam jika menggunakan energi listrik. Supaya tidak menggesek permukaan stove.Setelah membaca ulasan, mana kompor hemat versi kamu?
Memilih kompor saja harus tepat, apalagi produk investasi! Kamu bisa memilih produk Amartha untuk berinvestasi dengan mudah.
Modalin sekarang mitra Amartha untuk mengembangkan bisnisnya dengan melakukan investasi atau pendanaan dengan menjadi lender mulai dari 100 ribu aja.
Di microfinance marketplace Amartha, kamu bisa memperoleh imbal hasil hingga 15% flat per tahun. Kamu juga tak perlu khawatir, karena Amartha sudah terdaftar di OJK dan tentunya memiliki dampak positif dengan modalin ratusan UMKM di Indonesia!
Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS