Inilah 5 Perempuan Tangguh di Kabinet Indonesia Maju

Pada Oktober lalu, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma’aruf Amin resmi mengumumkan nama menteri-menteri dalam Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta. Seperti masa kepemimpinan sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan ruang bagi perempuan-perempuan di kabinet kerja.
Meski tak sebanyak sebelumnya, di masa kepemimpinannya tahun 2019-2024, Joko Widodo kembali memberi ruang bagi lima perempuan tangguh di kabinetnya. Siapa saja pere,puan yang masuk dalam kabinet kerja?
Baca Juga: 5 Perempuan Tangguh Indonesia yang Diakui Dunia
Sri Mulyani Indrawati
Perempuan Tangguh yang satu ini tentunya tak asing lagi di masyarakat. Sri Mulyani Indrawati, merupakan sosok perempuan tangguh yang menginspirasi. Pasalnya, dia memiliki segudang prestasi yakni sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia (2006) oleh Emerging Markets, mendapatkan penghargaan sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes (2008) dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia (2007)
Bersama kabinet Indonesia Maju, Sri Mulyani sudah tiga kali berturut-turut menjadi Menteri Keuangan. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Bahkan, dia merupakan perempuan sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 2010.
Retno Lestari Priansari Marsudi
Retno Marsudi merupakan Menteri Luar Negeri perempuan pertama di Indonesia yang kembali dipilih oleh Presiden Joko Widodo di kabinet Indonesia Maju. Setelah menyelesaikan studi pasca sarjana di Belanda, Retno bekerja di Kementerian Luar Negeri sebagai sekretaris Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag. Pada 2001, dia ditunjuk sebagai Direktur Eropa dan Amerika.
Pada 1985, perempuan tangguh ini memperoleh gelar S1nya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dia juga telah memperoleh banyak penghargaan seperti menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan Order of Merit dari Raja Norwegia, UN WOmen dan Partnership Global Forum (PGF) yang diserahkan langsung oleh Asisten Sekretaris Jenderal PBB di New York.
Baca Juga: Cerita 10 Perempuan Tangguh Amartha
Siti Nurbaya Bakar
Sebelum menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kabinet Indonesia Maju, Siti Nurbaya Bakar juga menempati posisi yang sama di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo tahun 2014-2019 lalu.
Siti Nurbaya memiliki latar belakang pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor serta S2 di International Institute for Aerospace Survey dan Earth Science Belanda. Selain itu, dia juga mengawali karirnya di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung sebagai Kasubid Analisis Statistik hingga Wakil Ketua Bappeda
Ida Fauziyah
Meski terbilang baru di kabinet Presiden Joko Widodo, Ida Fauziyah memiliki latar belakang yang menakjubkan. Pasalnya, sel9ama tiga periode, dirinya berturut-turut terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia telah memiliki banyak pengalaman di dunia politik di partai yang didirikan oleh mendiang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Ida pernah menjabat sebagai Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama, Ketua Fraksi PKB DPR RI, hingga Wakil Ketua Badan Legislasi dan anggota Komisi II DPR RI.
I Gusti Ayu Bintang Puspayoga
I Gusti merupakan istri dari mantan Menteri Koperasi dan UMKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Perempuan tangguh asal Bali ini dahulu bekerja sebagai Ketua Bidang Manajemen Usaha Dewan Kerajinan Nasional (Dekarnas. Bahkan, pada 2010, dia juga atlet tenis meja yang pernah memenangkan Kejuaraan Tenis Meja PB Perwosi di GOR Sumantri Brojonegoro, Jakarta
Dia pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia pada tahun 2015-2019.
Nah, itulah profil dan prestasi dari Perempuan Tangguh di Kabinet Indonesia Maju. Anda juga bisa memilih perempuan tangguh di Amartha. Mereka adalah para perempuan tangguh yang menjadi pelaku usaha mikro di pedesaan. Berusaha mandiri secara ekonomi, untuk meningkatan pendapatan keluarga.