Belakangan ini, semakin banyak jenis investasi dengan beragam skema yang ditawarkan ke publik. Karena itu, pengetahuan tentang skema-skema investasi yang ditawarkan pun menjadi penting untuk kamu ketahui. Salah satu skema investasi yang perlu diketahui, terutama buat kamu sebagai investor pemula adalah compounding.
Lantas, apa sih sebenarnya investasi dengan skema compounding? Investasi dengan skema compounding bisa dibilang merupakan skema favorit bagi para investor jangka panjang. Pasalnya, investasi dengan dengan skema compounding adalah skema paling ideal dan dapat menghasilkan keuntungan terbaik jika ditujukan untuk jangka panjang.
Dengan memilih investasi dengan dengan skema compounding, dapat dipastikan hasil dari investasi akan bertambah berkali-kali lipat. Hal itu terjadi karena imbal hasil dalam investasi dengan skema compounding sendiri akan bertambah setiap tahunnya.
Apa dan Seberapa Pentingkah Diversifikasi Dalam Investasi?
Jadi, imbal hasil tersebut tidak akan stagnan di situ-situ saja. Tidak hanya nilai modalnya saja yang bertambah, melainkan imbal hasilnya juga bertambah.
Penjelasan sederhananya, imbal hasil yang dihitung dari jumlah pokok ditambah imbal hasil yang diperoleh sebelumnya. Jadi, selain imbal hasil yang dibayarkan atas sejumlah dana pokok, juga pembayaran imbal hasil akan terakumulasi dari waktu ke waktu. Inilah yang kemudian disebut imbal hasil berlipat. Karena itu, semakin lama berinvestasi dengan skema compounding, maka semakin banyak keuntungan yang didapatkan.
Adapun, investasi dengan skema compounding acap kali menjadi andalan investor karena punya pengaruh yang sangat signifikan terhadap rencana maupun tujuan keuangan seiring berjalannya waktu.
Karena itu, hal yang terpenting dari investasi dengan skema compounding adalah waktu, setiap orang bisa merasakan imbal hasil lebih besar apabila mereka siap untuk memulai investasi lebih awal. Semakin dini seseorang mulai mendanai, semakin besar juga hasil yang didapat dari skema compounding terhadap keuntungan investasinya.
Pada dasarnya, jenis investasi atau produk keuangan juga akan mempengaruhi besar-kecilnya porsi keuntungan yang didapat ketika memilih skema compounding. Sebagai gambaran, keuntungan yang diberikan oleh deposito berkisar di angka 4 – 5% per tahun, sementara tabungan bank hanya memberikan bunga rendah sekitar 0-1,7% tiap tahun, belum termasuk biaya admin.
Hal ini tentu saja berbeda jika kamu memilih berinvestasi dengan skema compounding di industri Peer to Peer (P2P) Lending. Salah satu platform Peer to Peer (P2P) Lending yang aman dan tepercaya adalah Amartha.Â
Kini kamu juga bisa mengikuti Amartha Priority Program yang menggunakan skema compounding untuk memaksimalkan pendanaan kamu di sini.
Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech peer to peer lending (P2P) yang menghubungkan pendana urban dengan pengusaha mikro di pedesaan. Hingga saat ini tercatat sudah ada lebih dari 500.000 perempuan di seluruh penjuru Indonesia telah menjadi mitra Amartha untuk diberdayakan.
Sudah berizin usaha dan diawasi OJK, Amartha merupakan Peer to Peer (P2P) Lending yang menggunakan sistem pengelolaan risiko terintegrasi di lapangan, teknologi, dan jaminan pendanaan dengan asuransi. Dengan bergabung menjadi pendana di Amartha, kamu bisa mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan. Selain itu, pembayaran angsurannya juga dapat diambil kapan saja.