Generalis Atau Spesialis, Mana yang Lebih Cocok Dalam Karir?

0
2150
Generalis atau spesialis
Generalis atau Spesialis dalam bekerja. Sumber Foto: Shutterstock

Apakah kamu mendengar tentang generalis atau spesialis? Kedua istilah ini belakangan menjadi populer, terutama di kalangan generasi milenial yang tengah meniti karir.

Generasi milenial memang cukup sering memperdebatkan status kompetensi yang lebih baik untuk bisa bertarung menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

Definisi Generalis dan Spesialis

Generalis bisa diartikan sebagai seorang profesional dengan kompetensi yang berorientasi pada “specific job area”. Sedangkan spesialis didefinisikan sebagai seorang profesional dengan kompetensi yang berorientasi pada “specific job task”.

Adapun, kamus Merriam-Webster mendefinisikan generalis sebagai, “a person who knows something about a lot of subjects.” Sementara itu, situs The Generalist mengartikan generalis sebagai, “A generalist is a person whose knowledge is dispersed over a wide range of subjects.”

Berdasarkan kedua definisi tersebut, generalis merujuk pada seseorang yang memiliki pengetahuan pada banyak subjek atau bidang.  Sedangkan spesialis didefinisikan oleh kamus Merriam-Webster sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dan skill yang spesial berkaitan dengan pekerjaan serta area keilmuan tertentu.

Well, sebenarnya tidak bisa dapat dinilai lebih baik mana dari menjadi generalis ataupun spesialis. Sebab, industri dan kebutuhannya terus berkembang. Karena itu, lebih baik kamu menjadi seorang profesional yang fleksibel.

Baca Juga: Mau Jadi CEO, Ini Skill Yang Harus Kamu Kuasai!

Pada dasarnya, setiap perusahaan memang membutuhkan keduanya, baik generalis maupun spesialis. Dengan begitu, akan lebih baik jika kamu bisa menjadi generalis ataupun spesialis tergantung kondisi dan pekerjaan yang diinginkan.

Manfaat Menjadi Seorang Generalis dan Spesialis

Office Worker Discussed

Caroline Ceniza Levine, seorang career change expert dan penulis buku “Making FIRE Possible” berpendapat bahwa sebenarnya kita dapat mengambil manfaat dari menjadi generalis ataupun spesialis tanpa harus memilih salah satunya. Manfaat ini yaitu:

1. Menjadi Spesialis dalam Topik yang Dikuasai

Pada dasarnya, bakat merupakan anugrah yang harus dikembangkan oleh masing-masing orang, dengan cara terus mempelajari dan terus mengembangkan apa yang dimiliki secara lebih mendalam.

Banyak perusahaan juga biasanya ingin mempekerjakan karyawan yang ahli dalam bidangnya. Karena itu, tunjukan dengan jelas bahwa kamu terus belajar untuk menjadi ahli dalam topik yang dikuasai, sehingga posisimu tidak akan mudah untuk digantikan.

2. Menjadi Generalis Saat Mengasah Skill Baru

Ketika sedang mempelajari skill baru, usahakan untuk tidak terlalu fokus dan terus mengembangkan diri dengan melihat melalui perspektif lainnya. Mempelajari hal baru bisa menjadi investasi ilmu untuk kamu.

Sebagai contoh, saat ingin belajar tentang pemasaran, kita sebaiknya tidak terlalu fokus belajar tentang teori-teori pemasaran saja.

Kamu juga harus belajar bagaimana berkomunikasi dengan orang lain, berlatih mimik ekspresi, belajar alat digital, dan mungkin mempelajari bagaimana memahami lawan bicaramu.

3. Menjadi Spesialis Ketika Mengejar Target

Mengejar target secara spesifik tidak hanya membuat kamu berfokus pada proses, namun juga dapat membuatmu ‘memancarkan’ passion yang dimiliki.

Dengan memperlihatkan tahap-tahap proses yang fokus dan terperinci, orang-orang akan tahu bahwa kamu akan sangat menginginkan target tersebut dengan usaha yang gigih.

Jelas, hal ini akan berpengaruh positif terhadap karisma diri yang kamu miliki.

4. Menjadi Generalis Saat Melakukan Pendekatan

Meski punya target yang spesifik, jangan sampai hal ini justru membuat kamu mempunyai pemikiran yang sempit, terlihat kaku dan menganggap hal-hal lainnya tidaklah penting.

Karena itu, sebaiknya pastikan pendekatan yang kamu lakukan selalu kreatif dan out-of-the-box, sehingga dapat melihat proses secara garis besar agar  mampu melihatnya dari berbagai perspektif.

Baca Juga: Cara Negosiasi Gaji Saat Melamar Pekerjaan

5. Fleksibel dalam Melakukan Negosiasi Gaji

Pembicaraan tentang nominal gaji pokok dan komponen gaji lainnya pada dasarnya dapat dibicarakan dengan HRD. Jika pengajuanmu belum diterima, tanyakanlah tunjangan apa saja yang dapat diberikan perusahaan.

Jadi, dapat disimpulkan sebenarnya daripada memilih menjadi generalis ataupun spesialis, akan lebih bijak jika menyerap hal baik dari keduanya dan menyatukannya dalam sebuah etos berpikir yang dinamis namun tetap berfokus. Dengan begitu, kamu juga akan berkembang sebagai seorang profesional yang lebih baik lagi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here