Ini 2 Cara Mudah Menghitung Bunga Pinjaman
Saat memutuskan untuk mengajukan pinjaman, sebaiknya kamu pelajari terlebih dahulu bagaimana cara yang mudah dan efektif untuk menghitung bunga pinjaman. Hal ini diperlukan agar tidak keliru dalam mengelola hutang tersebut.
Jika salah perhitungan, ada kemungkinan keuangan kamu di periode mendatang akan kacau. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dua sistem penghitungan sesuai dengan jenis suku bunganya.
1. Suku Bunga Flat
Sebelum melakukan pinjaman dana, kamu harus benar-benar memahami apa itu bunga pinjaman dan bagaimana cara penghitungannya. Salah satu suku bunga pinjaman yang berlaku adalah bunga flat.
Merupakan sistem penghitungan suku bunga yang mengacu pada besaran pokok di awal pinjaman. Jenis perhitungan bunga pinjaman flat ini umumnya digunakan pada kredit yang bersifat konsumtif seperti, handphone, mobil, KTA, sepeda motor, dan sebagainya.
Rumus
Bunga per bulan = (p x l x t)/ jb
p = pokok pinjaman
l = suku bunga
t = jumlah dari jangka waktu kredit
jb = jumlah atau total bulan dalam jangka waktu kredit
Contoh Cara Perhitungannya
Contoh kasus, kamu meminjam dana sebesar Rp60 juta selama 12 bulan (1 tahun) dengan suku bunga sebesar 10% per tahun, maka cara menghitung bunga pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
Pokok pinjaman per bulan = Rp60 juta / 12 = Rp5 juta.
Bunga per tahun = Rp60 juta x 10% = Rp6 juta.
Bunga per bulan = Rp6 juta / 12 = Rp500 ribu.
Jadi, cicilan per bulan yang harus dibayar setiap bulan adalah sebesar: Rp5 juta + Rp500 ribu = Rp5.500.000,00.
Baca Juga: Tips Memilih Pinjaman di Fintech Peer to Peer Lending yang Aman
2. Suku Bunga Efektif
Kebalikan dari bunga flat adalah suku bunga efektif. Merupakan sistem menghitung bunga pinjaman yang berdasarkan sisa pokok hutang atau berdasarkan jumlah yang belum dibayarkan. Dengan demikian, angsurannya akan semakin mengecil setiap bulannya. Untuk jenis suku bunga yang satu ini umumnya diterapkan pada kredit jangka panjang seperti KPR atau investasi.
Rumus
Bunga = sp x i x(30/360)
sp = saldo pokok hutang bulan sebelumnya
i = suku bunga per tahun
30 = jumlah hari dalam satu bulan
360 = jumlah hari dalam satu tahun
Contoh Cara Perhitungannya
Contohnya, kamu mengajukan kredit sebesar Rp60 juta dengan suku bunga 10% per tahun selama 12 bulan. Maka cara perhitungannya adalah sebagai berikut:
Angsuran bulanan pokok = Rp60 juta / 12 = Rp5 juta.
Bunga bulan ke-1 = (Rp60 juta – (1-1) x Rp5 juta) x 10% / 12 = Rp458.333,33
Jadi, untuk angsuran di bulan pertama yang harus dibayar adalah sebesar:
Rp5 juta + Rp458.333,33 = Rp5.458.333,33.
Demikian seterusnya hingga pada bulan ke-12, cara perhitungannya adalah:
Bunga bulan ke-12 = (Rp60 juta – (12-1) x Rp5 juta) x 10% / 12 = Rp41.666,67
Sehingga, untuk angsuran di bulan ke-12 adalah sebesar:
Rp5 juta + Rp41.666,67 = Rp5.041.666,67.
Kesimpulan
Kamu bisa menghitung bunga pinjaman dengan mudah apabila mengetahui cara perhitungan serta jenis suku bunga yang digunakan. Intinya, jenis pinjaman apapun yang ingin kamu ajukan, sebaiknya hitung dengan pasti agar tidak ada masalah di kemudian hari.
Bunga pinjaman yang terlalu besar memang terasa berat. Namun, kamu justru akan mendapat keuntungan ketika melakukan pendanaan di Amartha. Di sini kamu bisa mendapatkan imbal hasil keuntungan sebesar 15% flat per tahun saat modalin ibu Mitra UMKM di marketplace Amartha!